IDEAtimes.id, Makassar;- Pemerintah Provinsi Sulsel mendapat apresiasi dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Menteri Kesehatan dan Menteri PMK.
Apresiasi disampaikan saat berkunjung ke Sulsel, Minggu, 7/6/2020 memantau proses penanganan Covid-19 di Sulsel.
“Menurut saya apa yang dilakukan oleh Gugus Tugas Provinsi Sulsel Sudah merupakan langkah sangat tepat. Hanya sekarang apa yang harus dijaga agar kasus tersebut tidak berkembang.”Ungkap Doni, Minggu, 7/6/2020.
Namun, apresiasi ini seakan tidak selaras dengan kondisi Sulsel saat ini melihat jumlah kasus positif di Sulsel hampir mencapai 2000 kasus.
Selain itu, penanganan Covid-19 Gugus Tugas Sulsel yang di apresiasi menjadi pertanyaan setelah sejumlah masyarakat di Makassar menolak diadakannya Rapid Tes di wilayah mereka.
Seperti yang dilakukan oleh Warga di Kelurahan Bara-Barayya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.
Dengan memasang spanduk bertuliskan “Kami Warga Barut Menolak Rapid Tes” mereka dengan tegas menolak diadakannya rapid tes.
“Jelas kami menolak, jangan sampai yang masuk disini tidak aman dari corona sedangkan kami sudah berbulan-bulan tinggal dirumah dan menjaga wilayah.”Kata salah seorang warga Bara-Barayya, Minggu, 7/6/2020.
Bukan hanya penolakan rapid tes, pengambilan jenazah secara paksa dengan alasan tidak menerima di vonis positif covid-19 juga terjadi di Sulsel.
Beberapa warga yang keluarganya meninggal dan dinyatakan positif Covid-19 mengambil paksa jenazah dan membawa pulang kerumahnya.
Kejadian ini pun tak menjadi pembahasan oleh kedatangan Ketua Gugus Tugas Pusat, Menteri Kesehatan dan Menteri PMK di Makassar Kemarin.
Bahkan sampai saat ini Pj Walikota Prof Yusran Jusuf bersama Gubernur Sulsel belum memberi pernyataan resmi terkait kejadian ini.(Fadil/Albar)