IDEAtimes.id, Makassar;- Pihak PLN Sulselrabar mengakui adanya kekeliruan bahkan kesalahan mengenai lonjakan pembayaran listrik dalam dua bulan terakhir.
Penegasan tersebut diungkapkan langsung Humas PLN Sulselrabar, Eko Wahyu Prasongko saat menerima dan berdialog dengan para demonstran di depan kantor PLN, Jumat (19/6/2020).
Dalam penjelasannya, dihadapan pengunjuk rasa, Eko mengakui adanya kesalahan atas lonjakan pembayaran listrik.
Penyebab utamanya diakui Eko salah satunya karena pihaknya tidak melakukan pencatatan meteran listrik di lapangan atau dirumah-rumah warga.
“Iya memang ada kekeliruan atau kesalahan dalam pencatatan meteran listrik. Pihak kami tidak turun ke lapangan,” kata Eko saat didesak para demonstran untuk mengakui kesalahan PLN.
Eko berdalih, hal itu karena pihaknya juga harus mengikuti program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19.
Meski demikian, pihaknya juga tetap aktif melayani masyarakat dengan keluhan-keluhan yang ada.
“Jadi perlu kami sampaikan terkait pelayanan ke masyarakat tetap jalan,” tegasnya dengan menggunakan megapon.
Terpisah, Kahfi Al Marzuki, salah seorang pengunjuk rasa meneriaki Humas PLN untuk membaca undang-undang tentang protokol kesehatan. Khususnya di lembaga kelistrikan.
“Makanya Pak, bacaki undang-undang protokol kesehatan. Ada pengecualian di situ, seperti tempat penjual sayur mayur itu ada pengecualian termasuk tenaga kelistrikan,” kata Kahfi.
Sekedar diketahui unjuk rasa yang dilakukan Badko HMI Sulselbar itu berkaitan dengan lonjakan pembayaran listrik yang memberatkan masyarakat.
Selain meminta pertanggungjawaban pihak PLN, para demonstran juga mendesak agar Dirut PLN Sulselrabar mundur dari jabatannya. (*)
