IDEAtimes.id, Luwu Utara;– Ratusan Massa dari berbagai organisasi bersama masyarakat Kecamatan Malangke melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Luwu, Senin, 29/6/2020.
Aksi inj menuntut Pemerintah Kabupaten Luwu Utara agar segera mengambil sikap terkait banjir yang sering dialami di sembilan desa di Kecamatan Malangke.
Berawal dari hasil dialog pemilar komisariat Malangke tahun 2019 lalu yang dihadiri langsung oleh Kadis PU Kabupaten Luwu Utara menjadi sebuah MOU kesepakatan tentang penanganan banjir namun naas sampai saat ini 29 Juni 2020 kesepakatan tak kunjung di realisasikan.
Dalam orasinya, Koordinator aksi Herwiansyah mengatakan saat ini masyarakat begitu kecewa dengan pemerintah yang lambat respon soal kelihan masyarakat.
“Kami turun kejalan bukan dengan tanpa alasan tapi kami hadir disini menyuarakan rasa kekecewaan masyarakat Malangke kepada Pemda Kabupaten Luwu Utara yang tidak merealisasikan MOU yang disepakati”. Ungkap Herwiansyah dalam orasinya, Senin, 29/6/2020.
Sementara itu, sembari meneriakkan aspirasinya massa demonstran melakukan aksi teatrikal menabur jagung ditengah jalan sebagai bentuk rasa kecewa kepada Pemda Kabupaten Lutra.
“Masyarakat malangke bagian dari Luwu Utara dan kami bukan anak tiri dari Luwu Utara.”Tegasnya.
Tak hanya melakukan aksinya di Monumen Masamba, ratusan massa ini bergerak menuju kantor Bupati Kabupaten Luwu Utara untuk bertemu langsung dengan pihak Pemda dan menagih janji MOU yang tidak direalisasikan.
Namun, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, S.I.P., M.Si, tidak ada ditempat.
Meski demikian, aksi mereka pun di temui oleh pihak pemda dan disambut oleh beberapa kepala dinas terkait di antaranya kepala dinas PU kepala dinas BPBD kepala dinas KLHK beserta sekretaris daerah Luwu Utara.
Di sela dialog massa dan PEMDA mendapat sebuah kesepakatan tentang penanganan banjir di Kec. Malangke dan segera melakukan pengerjaan di Kecamatan malangke.
“besok akan kita tarik alat ke malangke dan 2 unit lain penyedot pasir”.Jelas Suaib Mansur Kadis PU Luwu Utara.