IDEAtimes.id, Makassar;- Roda organisasi di tubuh Partai Golkar, khususnya di DPD I Golkar Sulsel mengalami stagnan.
Itu disebabkan karena struktur atau komposisi kepengurus baru di Golkar Sulsel dibawah kendali Taufan Pawe tak berjalan alias belum difinalkan.
Persiapan memghadapi pilkada serentak di 12 kabupaten dan kota pun tak berjalan maksimal. Tak seperti dengan partai politik lainnya yang sudah memanaskan mesin partainya.
Stagnasi inilah yang kemudian memantik reaksi para kader dan fungsionaris Golkar Sulsel angkat bicara.
Sebut saja mantan Wakil Ketua Bidang Organisasi Golkar Sulsel, Muhammad Risman Pasigai. Risman bahkan secara terang-terangan menyebut ketua Golkar Sulsel terpilih Taufan Pawe dinilai tak sanggup menahkodai partai pemenang pemilu di Sulsel itu.
” Sampai sekarang 12 kabupaten kota yang akan berpilkada tidak ada yang urus, kaya anak ayam tidak punya induk. Starting awal TP yang tidak baik, dia berpikir dia menang sendiri. Harusnya dia tau diri kalau di musda kemarin semua yang menang karena hasil musyawarah,” kritik Risman saat ditemui di halaman kantor Golkar Sulsel, Jalan Bontolempangan, Selasa (25/08/2020).
Risman juga menilai, Taufan Pawe yang juga Walikota Parepare itu tak sanggup melakukan komunikasi politik yang baik.
Hal itu dibuktikan 17 hari pasca terpilihnya sebagai ketua Golkar Sulsel, bahwa hingga saat ini belum ada struktur pengurus baru periode 2020-2025 yang dirampungkan.
” Kesepakatan musda itu memberi waktu satu minggu kepada pak Taufan untuk merampungkan struktur, kenyataanya ini sudah hari ke tujuh belas,” ungkap Risman.
Untuk itu, eks Ketua Panitia Musda ke 10 Golkar Sulsel mengatakan, jika memang TP tidak sanggup menjalankan amanah partai sebagai ketua, baiknya mundur secara terhormat saja.
“Ini Partai Golkar bukan partai seperti yang lain. Kita ini pemenang di Sulsel. Marwah partai ini harus dijaga,” tegas Plt Ketua Golkar Sinjai itu. (*)