IDEAtimes.id, LUWU – Wacana perhelatan pilkada serentak di tahun 2022 mendatang terus bergulir di masyarakat dan memungkin akan digelar.
Pasalnya, jika benar terjadi, maka hanya menyisahkan waktua satu tahun lagi mengingat saat ini sudah memasuki akhir tahun 2020 menuju 2021.
Kemungkinan itu muncul setelah pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu hampir menyepakati perihal pembatalan wacana menggelar pilkada secara serentak pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Dilansir dari CNN.com, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengatakan pembahasan RUU Pemilu di komisinya hampir menyepakati bahwa pilkada serentak harus diselenggarakan di antara penyelenggaraan dua pemilu tingkat nasional.
“Satu yang hampir sepakat pemilu daerah itu harus berada di dua [pemilu] nasional dan dimulai pemilu nasional 2024, [lalu] 2027 pemilu daerah, [kemudian] 2029 pemilu nasional, [lalu] 2032 pemilu daerah, dan seterusnya,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (15/7).
Sementara itu, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, kabupaten Luwu masuk dalam salah satu peserta pilkada serentak 2022 jika sudah disepakati untuk digelar.
Sejumlah figur pun mulai di wacanakan di Luwu untuk ikut bertarung di Pilkada Luwu.
Tak kalah, figur muda mulai mendominasi bursa calon bupati.
Seperti Erwin Barabba Anggota (DPRD Luwu), Rusli Sunali (Ketua DPRD Luwu), Arham Basmin (Ketua KNPI Sulsel), Muhammad Dhevy Bijak Pawindu ( Anggota DPR RI), Patahuddin (Politisi Golkar), Andi Surahaman Batara (Akademisi Muda UMI) dan Wahyu Napeng (Anggota DPRD Luwu).
Beberapa figur ini namanya mulai mencuat mengingat track record mereka saat ini terbilang cukup bagus.
Tapi ingat yah, pilkada 2022 masih hanya sebatas wacana, belum ada pengesahan dari Komisi II DPR RI.
(iqbal/fadil)