IDEAtimes.id, OPINI – Pasar digital atau dalam istilah kerennya digital marketing, adalah sebuah usaha dalam mempromosikan sebuah merek atau produk dengan menggunakan media digital, baik itu facebook, instagram, whasApp, serta aplikasi sosial media lainnya.
Bagi Kolaka Utara sendiri, pasar digital mulai masuk sejak 3 tahun terakhir ini, masuk dalam sendi kehidupan masyarakat menjadi bagian yang sangat dekat dengan konsumen, sebagai pasar baru yang menjelma dalam keseharian masyarakat.
Dengan handphone, menjadikan konsumen mengakses dengan mudah segala kebutuhan hidup pada pasar digital tersebut. Tanpa disadari, kehadirannya membuka peluang pemasaran baru dalam genggaman digital, hampir disetiap ruang digital yang ada memiliki akses kesempatan untuk menjual setiap produk.
Pasar digital ini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang ingin merintis usahanya. Memanfaatkan sosial media, pelaku usaha tak perlu lagi mengeluarkan modal banyak, menyewa tempat, serta kebutuhan lainnya untuk kelengkapan toko. Untuk memulai bisnis sudah bisa dari rumah, modal handphone, internet, foto setiap produk, lalu upload disosial media.
Memanfaatkan pemasaran digital, maka persoalan promosi produk menjadi lebih mudah. Kini pasar digital dikolaka utara menyediakan baik itu kebutuhan makan minum, pakaian, kebutuhan di dapur, kebutuhan perabot rumah tangga, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
Tak hanya itu, pasar digital membuka peluang usaha lainnya, seperti jasa titip, jasa antar jemput, baik produk lintas desa, kecamatan, lintas kabupaten atau provinsi, yang umumnya dikenal jasa kurir.
Saat ini jasa kurir sudah ada 50 lebih di kolaka utara. Juga membuka lapangan kerja baru bagi SDM yang memiliki keahlian terbatas, atapun sulit mencari kerja dengan kriteria pendidikan tinggi.
Bila pasar digital hanya ramai di sekitaran 2 kecamatan saja, kecamatan lasusua dan juga kecamatan ngapa. Jasa kurir justru mengjangkau hampir disetiap kecamatan yang ada dikolaka utara, baik itu transportasi roda dua ataupun juga roda empat. Adanya jasa kurir membuat saluran pemasaran antara penjual dan pembeli menjadi lebih mudah melakukan transaksi jual beli.
Pasar Tradisional
Kedudukan pasar tradisional tetap penting dan menjadi salahsatu jantung perekenomian masyarakat, karena masih banyak masyarakat yang masih bergantung terhadap pasar tradisional dalam mencari pendapatan dan juga kebutuhan dalam transaksi jual beli.
Seiring perkembangan zaman, pasar rakyat terus menerus menghadapi tantangan. Penguatan pasar rakyat mutlak diperlukan di tengah ketatnya era persaingan dengan pasar-pasar digital saat ini, khususnya di ibukota kolaka utara yakni kec. Lasusua. Keberadaan pasar digital dikhawatirkan akan menjadi salah satu penyebab menurunkan jumlah konsumen para pedagang pasar rakyat.
Pengaruh pasar digital tentu bisa mempengaruhi pola perilaku pembelian kosumen, di mana konsumen dulunya hanya berbelanja di pasar rakyat kini berpindah ke pasar digital. Ditambah lagi, dikolaka utara kini telah buka minimarket di kecamatan lasusua dan kecamatan ngapa.
Selain jaraknya agak sedikit jauh, pasar tradisional khususnya di kecamatan lasusua di beberapa titik masih terlihat kotor dengan sampah yang berserakan, saluran air pembuangan tersumbat, air tergenang dipekarangan pasar.
Dikhawatirkan memperkuat stigma pasar rakyat yang selama ini dikenal kebanyakan terkesan kumuh, kotor, bau, dan seterusnya. Hal tersebut diperparah dengan kondisi penataan pedagang yang terkesan jauh dari kerapian, serta kurangnya pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas pasar.
Diperlukan inovasi untuk daya tarik bagi konsumen dan juga pedagang meramaikan pasar tradisonal. Sebab masih banyak kios-kios dipasar yang kosong, ditambah bangunan baru didepannya juga sebagian masih kosong. Tentu jika pasar tradisional ramai pengunjung, berdampak pada meningkatnya PAD melalui pembayaran retribusi yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
Secara umum hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama oleh pedagang pasar, pengunjung atau pembeli dan pengelola pasar. Untuk itu, meski ada upaya perbaikan dari berbagai pihak secara perlahan dan bertahap, sekalipun memerlukan waktu lama.
Terutama keterlibatan pemerintah kabupaten kolaka utara untuk mengambil peran dalam mengupayakan pembenahan, tidak hanya disektor perbaikan fisik, tapi juga pengawasan pengelolaan pasar, pengawasan kualitas barang yang beredar di pasar, termasuk di dalamnya pengembangan sistem manajemen pasar beserta sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di pasar tradisional.
Secara umum hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama oleh pedagang pasar, pengunjung atau pembeli dan pengelola pasar. Untuk itu, meski ada upaya perbaikan dari berbagai pihak secara perlahan dan bertahap, sekalipun memerlukan waktu lama.
Terutama keterlibatan pemerintah kabupaten kolaka utara untuk mengambil peran dalam mengupayakan pembenahan, tidak hanya disektor perbaikan fisik, tapi juga pengawasan pengelolaan pasar, pengawasan kualitas barang yang beredar di pasar, termasuk di dalamnya pengembangan sistem manajemen pasar beserta sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di pasar tradisional.
Oleh : Emil Halim
Pengurus Besar HMI MPO