IDEAtimes.id, MAKASSAR – Proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Batua Makassar di Jalan Abdullah Daeng Sirua, yang kini mandek diambil alih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tekait hal itu, Pejabat (Pj) Walikota Makassar angkat bicara. Ia mengatakan, jika proyek pembangunan RS Batua ditemukan kejanggalan atau penyimpangan, maka itu sangat disayangkan.
“Tentu kami menyayangkan, kalau memang nanti betul ada penyimpangan disitu. Karena bagaimanapun, itu adalah uang rakyat yang harus bermanfaat sebesar-besarnya buat rakyat,” katanya, Selasa (26/1/2021).
Kendati demikian, Rudy sangat mendukung langkah-langkah yang ditempuh KPK dalam penyelidikan, apakah ada indikasi pelanggaran hukum atau tidak.
“Kita akan mendukung langkah KPK untuk menelusuri betul, sampai bisa menemukan titik terang, apakah ada penyimpangan atau tidak. Karena kasihan juga untuk dinas kesehatan, khususnya dinas terkait kalo tidak cepat selesai,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak KPK mendatangin RS Batua Makassar untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pada Kamis 21 Januari 2021.
Namun, pihak KPK belum berani memberikan komentar resmi lantaran masih sedang melakukan proses pemeriksaan.
“Iya, tapi belum bisa dipublish, karena masih sementara proses penyelidikan. Nanti kalau ada hasilnya baru bisa,” ujar salah seorang petugas yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis (21/1/2021).
Sementara itu, salah seorang warga Sudirman mengatakan, pembangunan RS Batua memang sudah berhenti selama beberapa tahun.
“Kurang tau juga kalau ada yang pemeriksaan, tapi memang sudah lama berhenti dikerja,” jelasnya.(*)