IDEAtimes.id, POLMAN – Pasca bentrok antar dua kelompok mahasiswa di Universitas Al Asy’ari Mandar (Unasman) hingga viral di media sosial menuai sejumlah respon negatif.
Betrokan yang terjadi diduga melibatkan dua organisasi besar yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indinesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sehingga, buntut dari pertikaian itu tak sedikit dari mereka mengalami cedera serius.
Dari informasi yang dihimpun, pertikaian itu terjadi di tengah HMI Cabang Polman menyelenggarakan sebuah kegiatan tingkat nasioanal, yakni Intermediate Training di Unasman beberapa hari lalu.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang mahasiswa Unasman, Muhammad Ridwan Rasyid menilai bentrokan yang melibatkan dua kelompok organisasi menjadi catatan buruk bagi seluruh mahasiswa Unasman tanpa terkecuali.
Ia berpendapat, publik akan meranggapan kampus Unasman kurang memberikan pendidikan yang baik terhadap mahasiswanya.
“Saya harus membuang muka ketika ditanya ‘kenapa itu kampus mu na bentrok?’. Yang mereka kenal adalah kampus bukan mereka oknum/pelaku yang tidak bertanggung jawab merusak citra baik kampus Unasman. Jadi wajar saja pertanyaan merujuk pada kampus,” kata Ridwan kepada IDEATIMES, Senin (22/2/2021) malam.
Bahkan, lanjutnya, kekecewaan akan terus terlontarkan jika pelaku penyerangan tak segera diproses secara hukum. Pun pada kampus jika acuh pada kejadian seperti ini.
Sama halnya Unasman telah merawat rayap untuk menggerogoti citra baik kampus.
“Kami selaku mahasiswa Unasman pun akan terus dihantui pikiran, kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada kami khususnya. Seperti dampak pada ketentraman beraktivitas di area kampus dengan segala gangguan psikologi dari sikap premanisme yang suatu waktu akan menyerang. Dan itu akan sangat meresahkan,” ucapnya.
Ia mengaku, konflik se-receh ini tidak akan pernah terjadi dari mahasiswa yang dikenal dengan intelektual cerdas profesional dan beradab tetapi itu akan terjadi dari “mahasiswa goblok” yang hanya tau melakukan kekerasan dengan asupan doktrin-doktrin sentimen.
“Unasman dengan orang-orang seperti ini hanya akan merusak nama baik kampus dan gelar mahasiswanya yang cerdas. Tolong sikap yang sigap demi kembalinya ketentraman kampus,” imbuhnya.
“Saya selaku mahasiswa unasman sangat tidak menginginkan hal-hal premanisme terjadi pada beberapa mahasiswa lain,” tegasnya.
Diberitakan selumnya, jelang pembukaan Intermediate Training (LK II) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Polman, sekolompok massa diduga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) datang membuat onar.
Kegiatan yang sejatinya berlangsung di aula kampus Universitas Al Asyariah Mandar, Sabtu, (20/2/2021) itu berakhir bentrok usai merusak spanduk.
Dari informasi yang dihimpun, para oknum yang mengatasnamakan kader PMII ini menolak adanya kegiatan HMI di kampus tersebut.
“Kejadian sekitar pukul 12 siang tadi. tiba-tiba datang menyerang,” ucap salah seorang kader HMI yang sempat dihubungi, Sabtu (20/2/2021).
Lebih lanjut, ia mengatakan penyerangan ini diduga terjadi karena mereka melarang kegiatan HMI berada di kampus tersebut.
“Karena mereka melarang HMI masuk berkegiatan di kampus Unasman,” tambah dia.(*)
