IDEAtimes.id, MAKASSAR – Juru bicara pasangan Ir Moh Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi Natsar Desi turut menjadi narasumber di Intermediate Training Himpunan Mahasiswa Islam (LK II) HMI Korkom Universitas Negeri Makassar (UNM), di Gedung LPMP, Jalan A.P Pettarani, Rabu (24/02/2021), Kota Makassar.
Kehadiran Natsar Desi di forum tersebut memaparkan bagaimana persiapan Danny Pomanto membangun Kota Makassar lima tahun kedepan.
Natsar menjelaskan tentang laporan hasil studi “The Club Of Rome” dengan judul “The Limits to Growth” yang memprediksikan bahwa Tahun 2050 sistem kehidupan di muka bumi akan mengalami “Total Collapse” jika komponen pendukung bumi bergerak secara eksponensial.
“Berdasarkan riset The Club Of Rome, bumi akan mengalami Total Collapse jika lima komponen pendukung bumi akan bergerak secara ekponensial, komponen pendukung bumi yang dimaksud adalah laju jumlah penduduk, pangan perkapita, hasil industri perkapita, dan sumber daya alam tidak bisa pulih, serta pencemaran”, sebut Aloq sapaan akrab Natsar Desi, Rabu, (24/2/2021).
Lanjut Natsar, saat menjelaskan materi yang berjudul perspektif ekologi; kebangkitan pembangunan nasional mencoba membangun cara berfikir kritis peserta kegiatan dengan mempertanyakan kepeserta, apakah ada hubungan antara hasil studi “The Limits to Growth” dengan teori konspirasi Covid-19 di dunia dengan menekan laju kehancuran dunia menuju The New World Order (Tatanan Dunia Baru).
“Jika hasil studi the limits to growth dihubungkan dengan teori konspirasi keberadaan Covid-19 maka pertanyaannya adalah, apakah Covid-19 ini hadir sebagai sesuatu yang alami adanya atau dia adalah sebuah desain dari sebuah keinginan untuk memperlambat laju kehancuran bumi melalui proses genosida yang lebih canggih,” urai Natsar.
Doktor lingkungan hidup Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut, lebih jauh menjelaskan bahwa kedepan Masyarakat harus siap menyambut The New World Order yang manusianya berada pada iklim Smart seperti yang dicanangkan oleh Walikota Makassar terpilih Ir Moh Ramdhan Pomanto.
“Masyarakat harus siap menyambut The New World Older sebuah tatanan kehidupan dunia yang baru dengan berada pada iklim yang Smart seperti dalam visi Walikota Makassar terpilih tentang percepatan mewujudkan makassar kota dunia yang sombere dan smart city (Kota Cerdas) dengan imunitas kuat untuk semua”, jelas Mantan Jubir Paslon ADAMA di hadapan peserta.
Mantan Ketua umum HMI Cabang Makassar itu juga membeberkan, tentang maksud dari Smart City dan indikatornya dalam perspektif perlindungan dan pengelolaan ekologis.
“Konsep smart city yang dimaksud adalah sebuah konsep kota cerdas yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien, jika Smart City merujuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maka ada delapan indikatornya yakni smart development planning, smart green open space, smart transportation, smart waste management, smart water management, smart building, dan smart energy, namun terkait perspektif ekologis hanya ada empat indikator utamanya, yaitu smart green open space, smart waste management, smart water management, dan smart energy,” beber Natsar.
Di forum tersebut, Ia mengaku memuji program Danny Pomanto dalam mendorong percepatan mewujudkan pembangunan yang smart dan akan melibatkan lima unsur kekuatan pembangunan di Kota Makassar.
“Dalam mewujudkan Smart City tersebut, Walikota Makassar terpilih memang sosok pemimpin yang visioner karena memililiki agenda melibatkan lima unsur kekuatan pembangunan Kota Makassar yaitu, Unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media,” sebut Staf Ahli Komisi VII yang membidangi lingkungan hidup”, tutup Natsar.
Diketahui kegiatan tingkat nasional ini diikuti oleh 63 orang peserta mulai dari Aceh hingga Maluku.(**)