IDEAtimes.id, MAKASSAR – Nama Agung Sucipto (AS) Direktur PT Agung Perdana Bulukumba menjadi perbincangan hangat masyarakat Sulawesi-Selatan (Sulsel)
Pasalnya, AS menjadi salah satu tersangka kasus dugaan suap yang ditetapkan oleh KPK pada minggu, (28/2/2021) kemarin.
Bahkan karena AS, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Sekretaris Dinas PUTR Edy Rahmat juga terseret dan ditetapkan tersangka dalam kasus ini sebagai penerima suap.
Kantor perusahaan AS sendiri berpusat di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan.
Menanggapi itu, mantan Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengaku jarang berkomunikasi dengan AS saat dirinya menjabat
“Jarang (komunikasi) adinda.” ungkapnya Via Whatt’sApp, Senin, (1/2/2021).
Saat ditanya apakah AS pernah mengerjakan proyek dari Pemerintah Bulukumba, Tomy mengaku kemungkinan bisa saja AS terlibat.
“Kalau kegiatan mungkin pernah melalui perusahaannya. Tapi proses kordinasinya itu melalui ULP sebagai teknis pelelangan kegiatan Barang dan Jasa.” jelasnya.
Terkait tersangkanya Nurdin Abdullah, mantan Calon Bupati Bulukumba ini mengaku sedih dan prihatin dengan kabar tersebut.
Ia berharap Nurdin Abdullah bisa melewati ujian ini mengingat dirinya telah bekerja dengan baik.
“Saya turut berempati adinda. Bagaimanapun beliau adalah gubernur kita yang telah bekerja dengan baik. Di eranya beliau kemudian kabupaten kota mendapatkan bantuan keuangan yang besar yang dialokasikan pada program strategis di kabupaten kota.” tuturnya.
“Saya berharap Pak NA mampu melewati ujian ini dengan sabar dan tabah. Duka yang menimpa ini harus diliat sebagai duka kita semua karena menyangkut nama Sulawesi Selatan.” tutup Tommy.
(Iksan/Napo)
