IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan, Ni’matullah menyayangkan sikap pemerintah yang tidak mengambil langkah tegas untuk membubarkan dan atau memberhentikan kegiatan tersebut.
“Pemerintah harusnya mengambil sikap tegas. Apalagi pelaksanaannya ilegal secara kepartaian dan ilegal karena tidak mendapatkan izin kegiatan dari pihak kepolisian,” kata Ulla di sela-sela pelaksanaan apel siaga sekaligus Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Partai Demokrat yang melibatkan 24 DPC se Sulsel di Hotel Claro, Makassar, Jumat (5/3/2021).
Ditanya perihal adanya dugaan keterlibatan pihak internal istana pada KLB yang dikomandoi Marzuki Alie Cs, Wakil Ketua DPRD Sulsel mengaku tak berani menuduh dugaan keterlibatan istana.
“Kita berharap semoga istana tidak terlibat dalam urusan ini karena ini sangat memalukan. Ini meporak-porandakan demokrasi kita,” sindirnya.
Ulla mengingatkan, sejak tahun lalu, kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat sudah mendapat pengesahan dari Kemenkumha, baik perubahan AD/ART maupun komposisi kepengurusan.
Sehingga praktis, kepemimpinan AHY Jadi telah diakui oleh negara. “Jadi, jika kita partai sah yang diakui negara dan kemudian diganggu, harusnya penegak hukum bertindak dong,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono beberapa waktu lalu, saat itu kudeta dirinya berhembus menegaskan, berdasarkan laporan pimpinan dan kader pusat hingga cabang, ada lima orang yang terlibat sebagai motor gerakan.
Satu kader aktif, satu sudah enam tahun aktif, satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan tidak hormat karena korupsi, lalu satu mantan kader yang sudah keluar sejak tiga tahun lalu.
Sementara pihak eksternal yang terlibat, AHY disebut sebagai pejabat tinggi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hanya saja, AHY tak menyebut siapa orang Istana yang dia maksud. Tetapi, nama yang keluar dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PD Andi Arief melalui akun Twitter atau pada 1 Februari 2021 lalu.
Andi berkata: “Siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambilalih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko.”. (*)