IDEAtimes.id, MAKASSAR – Musyawarah Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kota Makassar sukses digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (13/3/2021).
Muscab DPC PKB Makassar menetapkan memilih Fauzi Andi Wawo yang juga Anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Fraksi PKB sebagai ketua Dewan Tanfidz dan Rizal Syarifuddin sebagai Ketua Dewan Syura yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang. (Sabtu, 13/3/21)
Selain Memilih Ketua Dewan Tanfidz dan Ketua Dewan Syura, Muscab juga telah selesai menyusun Kepengurusan DPC PKB Makassar masa bakti 2021 – 2026.
Dalam struktur pengurus DPC PKB Makassar sejumlah anak para Muassis Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan ikut menduduki Struktur PKB Makassar.
Ketua Dewan Syura terpilih, Rizal Syarifuddin Mengatakan bahwa struktur PKB Kota Makassar banyak diisi oleh anak Tokoh dari Muassis NU Sulsel.
“Alhamdulillah ada beberapa anak muassis NU bergabung dikepengurusan PKB Kota Makassar hari ini, hal ini membuktikan kalau NU itu ada di PKB bukan ada dimana-mana” Ungkap Rizal, Minggu, (14/32021).
Dia melanjutkan bahwa saat ini di PKB Kota Makassar bergabung Putri Anregurutta Al Allamah Nasirusunnah KH. Muhammad Nur (MDIA TAQWA) yaitu Hasna Nur.
Kemudian putri dari puang Rijal Assaqaf (Mursyid Thareqat Al Muhammmadiyah Assunusiah) yakni Syarifah Wahdaniyah selaku Sekretaris Dewan Syura, Kemudian putra dan anak mantu anregurutta KH. Muh. Harisah (pendiri pondok pesantren annahdlah Makassar).
“Ada juga anak mantu Prof. Mokhtar Noer Jaya yakni Fauzi Andi Wawo yang menjabat ketua dewan tanfidz, dan saya sendiri selaku ketua dewan Syura cucu KH. Ahmad Bone” Kata Rizal.
Dilain sisi Sekretaris Terpilih A. Makmur Burhanuddin menambahkan bahwa salah satu program DPC PKB Makassar adalah memperkut relasi NU dan PKB di kota Makassar, tidak hanya di NU struktur tapi juga NU kultural.
“Kami yakin program ini dapat berjalan lancar karena PKB adalah anak kandung NU, PKB digagas dan dirumuskan oleh para ulama NU, untuk itulah PKB lahir dengan penuh barakka dari para ulama dan muassis NU” Ungkap Noval, sapaan karib dari A.Makmur Burhanuddin. (*)
