IDEAtimes.id, MAKASSAR – Selama sebulan sejak Februari-Maret 2021 terdapat dua kejadian besar di Sulawesi-Selatan yang membuat kaget masyarakat.
Tepat sebulan lalu, 26 Februari, kasus pertama ialah Gubernur Sulawesi-Selatan non aktif Nurdin Abdullah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap.
Dalam kasus tersebut, Nurdin Abdullah ditangkap bersama dua orang lainnya yakni salah seorang kontraktor dan Sekretaris Dinas PUTR Provinsi Sulawesi-Selatan.
Penangkapan Nurdin Abdullah dilakukan di rumah jabatan Gubernur Sulsel pada malam dini hari sedangkan dua lainnya ditangkap saat sedang transaksi di salah satu rumah makan di Makassar.
Setelah melakukan pemeriksaan kurang lebih 12 jam lamanya, KPK akhirnya menetapkan tiga oranv tersangka salah satunya Nurdin Abdullah, 27 Februari 2021.
Bom Gereja Katedral Makassar
Kemudian, Minggu, 28 Maret 2021 atau tepat sebulan pasca penangkapan Nurdin Abdullah, terjadi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajalilado , Kota Makassar, Provinsi Sulawesi-Selatan.
Bom bunuh diri ini terjadi sekira pukul 10.45 WITA saat para jemaat gereja usai menggelar ibadah minggu Palma.
Dari keterangan beberapa saksi, pelaku yang juga korban tewas hendak masuk kedalam gereja namun ditahan oleh satpam yang bertugas.
Tidak berselang lama, bom pun meledak dan menewaskan pelaku yang diduga bersama istrinya saat masih duduk diatas motor.
Kejadian ini tentu tidak ada hubungannya dengan penangkapan Nurdin Abdullah melainkan murni dari jaringan teroris yang ditangkap polisi beberapa bulan lalu.
“Inisialnya L berjenis kelamin laki-laki bagian dari kelompok yang pernah diamankan sebelumnya. Mereka pernah melakukan operasi di Solo tahun 2018.” sebut Jenderal Listyo kepada awak media, Minggu, (28/3).
Saat ini, kata Listyo, polisi telah menindaklanjuti laporan yang diperoleh terkait pelaku serta telah menangkap 4 orang terkait aktifitas terorisme.
Bahkan, Listyo mengatakan pelaku bom bunuh diri berkaitan dengan 20 anggota JAD yang ditangkap beberapa waktu lalu.
(Napo/Iksan)
