Kamis, Maret 13, 2025

Perawat RS Siloam Palembang Dianiaya, LPPI Minta Polisi Turun Tangan

Terkait

IDEAtimes.id, PALEMBANG – Kasus penganiayaan kepada salah satu perawat di RS Siloam Palembang oleh keluarga pasien mendapat kecaman dari DPP LPPI.

Lembaga yang berdiri sebagai pemerhati perawat ini mengecam apa yang dilakukan oleh salah satu keluarga pasien.

Direktur DPP LPPI Sarifudin Andi Latif mengatakan setelah melihat video kejadian terlihat dengan jelas jika pelaku (keluarga pasien) melakukan tindakan kekerasan.

“Kami telah mempelajari isi video tersebut bahwa membuktikan sangat jelas orang tua pasien membentak dengan nada besar serta menarik kepala dan mendorong sampai terjatuh.” ungkap Sarifudin, Jumat, (16/4).

Namun kejadian ini kata dia, bukanlah pertama kali bagi para perawat atau tenaga kesehatan.

“Ini menggambarkan bahwa profesi perawat masih dianggap sebelah mata dalam bertugas.” urainya.

Atas dasar ini, LPPI mendesak kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus ini dengan hukum yang berlaku.

“Kita juga meminta DPP PPNI untuk memberikan pendampingan hukum kepada anggota perawat yang menjadi korban.” tegasnya.

“Kita juga harap masyarakat tidak melakukan hal demikian dan ini menjadi yang terakhir serta melakukan musyawarah jika ada masalah.” tutupnya.

Sementara itu, Rumah Sakit Siloam Sriwijaya angkat bicara terkait insiden penganiayaan yang dilakukan salah seorang keluarga pasien kepada perawat Siloam Sriwijaya, Kamis, (15/4) siang kemarin.

Melansir Palembang ekspres, Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas sekaligus yang menjadi juru bicara menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan yang menimpa perawatnya itu membeberkan kejadiannya.

Insiden yang diketahui terjadi sekitar pukul 10-11 siang itu bermula saat korban (perawat RS Siloam) melakukan pelepasan infus kepada pasien berusia dua tahun yaitu anak dari pelaku penganiayaan.

“Jadi kemarin (kamis,red) itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester,”ungkap Tata.

“Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas,”sambung Tata.

Kejadian tersebut membuat Ibu pasien panik dan berteriak dan komplain ke pihak Rumah Sakit.

Pihak rumah sakitpun langsung memberikan penanganan kepada pasien.

“Langsung ditangani oleh kepala ruangan dan perawat tersebut. Pasien diganti kapas dan lain-lain dan sudah selesai sebenarnya,”jelasnya.

Namun nyatanya, Ibu pasien masih tidak terima dan mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke suaminya (ayah pasien) yang berada di Kayu Agung.

“Suaminya baru datang sekitar jam 2 siang, terus tiba-tiba langsung bertanya perawat yang menindak anaknya, mana perawat yang tadi?. Perawat saya datang ke ruangan didampingi Duty Manager dan Kepala Ruangan untuk menjelaskan kembali,”terangnya.

Belum sempat memberikan penjelasan, pelaku langsung melakukan tindakan main hakim sendiri menampar korban dengan kepalan tangannya hingga korban terjatuh ke lantai dan meminta korban meminta maaf dengan bersujud.

“Lalu perawat kami langsung ditendang, Kemudian kepala ruangan langsung memegangi ayah pasien langsung dialihkan tapi dia tidak terima dan masih menganiaya dengan menjambak rambut perawat tersebut,”paparnya.

(Iksan/Palembang Ekspres)

spot_img
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...
Terkait
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...

Berita Lainnya