IDEAtimes.id, MAKASSAR – Di masa pandemi, Kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional tentunya meningkatkan pengangguran terbuka dari 5,32 persen Agustus 2019 menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020.
Terkhusus di sulawesi selatan sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 berlangsung dan tercatat selama periode ini angka pengangguran terus bertambah.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran mencapai 7,07% dari total 138,22 juta angkatan kerja pada periode Agustus 2020, angka tersebut meningkat sebanyak 1,84% dibandingkan dengan periode Agustus 2019.
Meningkatnya angka pengangguran di angka yang begitu tinggi dikarenakan pandemi ini membuat semua sektor mendapatkan keuntungan yang kurang efisien.
Oleh karena itu, semua sektor harus melakukan efisiensi baik itu dengan cara pengurangan upah ataupun dengan melakukan PKH.
Kendati demikian, bukan berarti tidak ada sektor yang mampu bertahan karena untuk di sektor Agroindustri terkhususnya wilayah Sulawesi Selatan mampu bertahan dikondisi pandemi ini.
Perusahaan yang dianggap mampu bertahan di masa pandemi adalah perusahaan yang tidak mem-PHK karyawannya.
C.V. MANDIRI DUA SATU adalah salah satu perusahaan lokal yang bergerak dalam sektor pertanian, perikanan, peternakan (Agroindustri) dan pengadaan alat pertanian yang tidak mengurangi upah karyawannya dan tidak melakukan PHK terhadap karyawannya.
Hal ini membuktikan bahwa perusahaan sejauh ini mampu bertahan di masa pandemi Covid-19.
Bukan hanya itu, melihat angka pengangguran yang semakin meningkat pada akhirnya C.V. MANDIRI DUA SATU membuka lowongan pekerjaan untuk posisi marketing dengan kuota sebanyak 10 orang untuk setiap Kabupaten atau sekitar 400 orang di seluruh daerah di provinsi Sulawesi Selatan.
Ini dianggap sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Direktur Marketing dan Pemasaran Baso Azwar Azis mengatakan, selain Sulsel, ia juga akan membuka di lowongan kerja diluar Sulsel.
‘Iya kita memang menerima karyawan lokal sebanyak 400 orang marketing di Sulsel menyusul provinsi lain seperti sulbar, sulteng, selut, bima, kaltara,kaltim, dll.” Baso Azwar, Jumat, (28/5/2021).
Selanjutnya iya menambahkan bahwa saat inj banyak lulusan kampus yang berstatus pengangguran padahal kualitas mereka dari segi ke ilmuan sangat baik, tapi tidak dapat bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat terkhusus petani, peternak dan petambak karna kurangnya wadah bagi mereka.
“Maka dari itu kami hadir untuk menyediakan wadah bagi mereka yang memiliki ke ilmuan di sektor Agro Industri dan sekaligus sebagai mitra pemerintah dalam uapaya Menajaga stabilitas ketahanan Pangan Nasional.” tutupnya.(*)