IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Tercatat hari ini, Selasa, (22/6/2021) menembus 2 juta kasus.
Meski demikian, baru-baru ini hasil asesmen situasi dari kementerian Kesehatan pertanggal 19 Juni menyebutkan 9 provinsi telah zona hijau, satu zona merah dan 24 provinsi zona orange.
Diantara 9 provinsi yang dikategorikan zona hijau, salah satunya ialah Sulawesi-Selatan (Sulsel).
Namun, permintaan lockdown atau menutup pintu masuk disejumlah daerah masih terus diminta untuk mengurangi kenaikan kasus yang sudah mencapi jutaan.
Menanggapi itu, Ketua Prodi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI Makassar Dr. Andi Surahman Batara S.Km, M.Kes menilai lockdown tidak perlu dilakukan secara buru-buru.
Menurut Dosen FKM UMI ini, Sulsel tidak akan berguna memberlakukan lockdown jika tidak diikuti daerah lain.
“Percuma juga lockdown di Sulsel tapi daerah lain tidak. Kebijakan lockdown dalam regulasi pemerintah juga belum ada.” ungkap Andi Surahman kepada awak media, Selasa, (22/6).
Ia melanjutkan, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan berbasis mikro (PPKM Mikro) dan pembentukan posko penanganan covid 19 di tingkat Desa dan Kelurahan yang harus di efektifkan.
“Hal ini sudah sesuai intruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).” tuturnya.
Selain itu, Sekretaris KNPI Sulsel Periode 2019-2022 ini juga meminta kepada daerah di Sulsel agar mencanangkan program penangan Covid-19 secara maksimal.
“Seperti inovasi kebijakan Makassar Recover, Covid Hunter yang dicanangkan Walikota Makassar ini harus segera di Impelementasikan. Dan ini harus dilakukan juga oleh daerah lain di Sulsel.” tutup dia.(*)