Kamis, Maret 13, 2025

Opini : Menyingkap Tabu Perihal Pelumas Pria

Terkait

IDEAtimes.id, OPINI – Membahas dan mengupas soal seks masih dianggap sebagai hal yang tabu di masyarakat kita. Terlebih lagi ketika yang membahasnya adalah seorang perempuan.

Ia akan dicap sebagai seorang yang binal. Padahal, pendidikan seks seharusnya sudah diberikan sejak dini. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Boyke Dian Nugraha mengatakan bahwa memberi pendidikan seks sejak dini bisa melindungi seseorang dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan sex education, bisa mencegah perilaku seks bebas, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, pemerkosaan, pelecehan seksual, hingga penularan penyakit seksual. Nah, kali ini saya akan membahas mengenai cairan pra-ejakulasi pada pria atau yang lebih kita kenal dengan istilah ‘pelumas’.

Dilansir dari ISSM (International Society for Sexual Medicine), cairan pra-ejakulasi adalah pelumas alami. Pra-ejakulasi atau precum merupakan cairan yang dikeluarkan dari penis ketika terangsang dan biasanya terjadi tepat sebelum ejakulasi.

Cairan bertindak sebagai pelumas alami saat berhubungan seks. Pria menghasilkan jumlah precum yang berbeda, dari beberapa tetes hingga sekitar satu sendok teh. Umumnya, jumlahnya tidak perlu dikhawatirkan.

Selain berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan vagina selama hubungan seksual berlangsung, cairan ini juga penting untuk mempersiapkan keluarnya sperma ketika ejakulasi.

Cairan pra-ejakulasi ini bersifat basa dan akan menetralisir asam urin yang ada di saluran kencing karena urin dan air mani itu keluar lewat saluran yang sama. Jadi cairan pra-ejakulasi ini semacam agen yang menyiapkan jalan sperma supaya bisa sampai dengan selamat ke vagina.

Awalnya cairan pra-ejakulasi dianggap sama seperti cairan ejakulasi, yaitu sama-sama terdapat sperma di dalamnya. Namun sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sebagian sperma pada cairan pra ejakulasi sudah mati atau bahkan sama sekali tidak ada.

Menurut Dr. Deb Laino – seorang terapis seks di Delaware, mengungkapkan bahwa, “Pra ejakulasi memiliki banyak sifat yang sama dengan ejakulasi sesungguhnya, artinya dapat mengandung sperma”.

Banyak orang bertanya-tanya apakah seorang wanita bisa hamil dari cairan pra-ejakulasi? Jawabannya adalah ya – walaupun ini tidak umum. Biasanya, precum tidak mengandung sperma.

Namun, jika seorang pria mengalami ejakulasi baru-baru ini, sel sperma mungkin masih ditemukan di uretra dan bercampur dengan cairan pra-ejakulasi. Ketika ini terjadi, masih mungkin bagi seorang wanita untuk hamil.

Misalnya, jika seorang pria mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya sebelum ejakulasi (“menarik”), sperma dalam precum masih dapat melakukan perjalanan ke atas vagina dan membuahi sel telur.

Laino mengatakan bahwa cairan pra-ejakulasi dan cairan ejakulasi air mani berasal dari tempat yang berbeda. “Cairan pra-ejakulasi berasal dari sekresi kelenjar Cowper, sedangkan ejakulasi sebenernya berasal dari testis”.

Pada pria yang sehat dan terangsang, kelenjar Cowper (juga disebut kelenjar Bulbourthral) menghasilkan pra ejakulasi, yang kemudian mengalir dari uretra, – di tabung yang sama ejakulasi air mani dan aliran urin mengalir melalui penis. Itulah yang mungkin menyebabkan ejakulasi air mani turut masuk ke dalam saluran kelenjar Cowper, dan terdapat sedikit sperma.

Laino juga mengatakan bahwa meskipun kedua cairan tersebut berasal dari kelenjar berbeda, keduanya memiliki kandungan yang sama. Kedua cairan mengalir melalui tempat yang sama, uretra.

Hal ini diperkuat oleh IPPF (International Planned Parenthood Federation) yang memberikan layanan kesehatan seksual dan reproduksi di seluruh dunia dan memperjuangkan hak-hak seksual, menyatakan bahwa meskipun cairan pre-ejakulasi berasal dari ‘kelenjar Cowper’ (dan bukan dari testis seperti air mani), beberapa cairan dapat mengandung sperma hidup.

Sejumlah peneliti percaya ini adalah ‘kontaminasi silang’ dari air mani yang mungkin ada di uretra dari pertemuan seksual sebelumnya, karena cairan pra-ejakulasi dan air mani melewati uretra.

Meskipun kemungkinan kehamilan dari cairan pra-ejakulasi relatif rendah dan dapat bervariasi dari orang ke orang, 27% dari mereka yang menggunakan penarikan sebagai bentuk kontrasepsi biasa berakhir dengan kehamilan.

Walaupun sampai saat ini belum ada angka pasti mengenai proporsi sperma di cairan pre-ejakulasi, risiko kehamilan tanpa ejakulasi di dalam vagina itu sangat nyata.

Menurut satu sumber, efektivitas dari metode kontrasepsi pull-out (menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi) itu hanya 78%. Jadi kalau ada 100 pasangan heteroseksual yang ngelakuin pull-out, sekitar 22 pasangan perempuan akan mengalami kehamilan.

Penting juga untuk mengetahui bahwa infeksi yang ditularkan secara seksual, seperti HIV dan klamidia (IMS), dapat ditularkan melalui precum. Misalnya, jika melaukan seks oral, maka dapat terinfeksi melalui kontak dengan cairan pra-ejakulasi. Ini adalah alasan penting untuk melakukan seks aman.

Kebanyakan pria tidak tahu kapan mereka mengalami ejakulasi. Penarikan diri membutuhkan banyak kendali diri, dan itu bisa sedikit sulit! Jadi jika ingin mengurangi risiko IMS dan HIV, dan tidak sedang dalam program merencanakan kehamilan, gunakan metode kontrasepsi alternatif seperti kondom pria atau IUD.

So, di musim COVID-19, bukan cuma PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang perlu diterapkan, tapi juga PABB (Pembatasan Asmara Berskala Besar).

Oleh : Fatiha Izza Tuslamia
Mahasiswa S1 Keperawatan UIN Alauddin Makassar

Catatan : Tulisan ini murni ditulis oleh sang penulis dan bukan untuk dijadikan alasan agar bisa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan melainkan sebatas pelajaran.

spot_img
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...
Terkait
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...

Berita Lainnya