IDEAtimes.id, MAKASSAR – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) menanggapi hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) korban banjir bandang dengan DPRD Sulawesi-Selatan.
Melalui pesan WhattsApp, Sabtu, (14/8/2021), IDP akronimnya mengatakan terkait penangan sungai sudah dijelaskan oleh perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Penanganan RR pasca banjir, membutuhkan waktu dan anggaran yang tidak sedikit (besar).” ungkap IDP, Sabtu, (14/8).
Dia berharap, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi-Selatan asal Luwu Utara bisa menjembatani ke pemerintah Provinsi untuk dapat penanganan lebih lanjut.
“Harapannya beliau selaku anggota DPRD Provinsi asal Luwu Utara dapat memfasilitasi ke pemerintah provinsi utntuk memberikan dukungan dalam lanjutan penanganan RR ke depan. paling tidak yang menjadi kewenangan provinsi seperti perbaikan dI Kurri-murri dan Kasambi.” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan masyarakat Luwu Utara yang juga korban banjir bandang mendatangi Gedung DPRD Provinsi Sulawesi-Selatan, Jumat, (13/8/2021).
Kedatangan mereka untuk mengaduh penanganan pasca banjir oleh pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang dianggap belum ada kejelasan.
Namun, ada yang menarik saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) terjadi, salag seorang anggota DPRD Sulsel daerah pemilihan Luwu Raya Andi Syaifuddin menyebut pemerintah Luwu Utara bodoh atau dalam sebutan bahasa daerah Bebe.
Video Andi Saifuddin ini lantas viral di kalangan masyarakat melalui sosial media.
“Karna selama ini itu bukan sungai pak itu got sebenarnya tapi menjadi masalah besar di Luwu Utara, karna orang-orang (pemerintah) di Luwu Utara itu Bebe (Bodoh) tidak bisa menangani sungai.” ucap Andi Syaifuddin dalam vidio tersebut.
Selain itu, Syaifuddin juga menanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam penanganan pasca banjir di Luwu Utara.
“Kita ingin menanyakan keseriusan Bupati dalam penanganan banjir ini tapi beliau tidak hadir. Padahal dia sebagai stackholder dalam pemerintahan adalah tumpuan masyarakat.” ungkapnya dihadapan para undangan di Gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Jumat, (13/8).(*)