IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Aksi protes terus dilayangkan korban banjir bandang di Luwu Utara jelang perayaan HUT Republik Indonesia ke-76.
Setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Provinsi Sulawesi-Selatan beberapa waktu lalu, kali ini Warga memasang umbul-umbul berawarna hitam serta spanduk sejak Minggu, (15/8/2021).
Padahal, hari kemerdekaan warga diwajibkan memasang bendera merah putih atau umbul-umbul sejak awal hingga akhir bulan.
Namun, pemasangan umbul-umbul warna hitam ini sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Utara yang dianggap tidak punya solusi soal penanganan pasca banjir.
Salah satu korban banjir, Fadel Muhammad mengatakan, pemasangan umbul-umbul sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Warna hitam melambangkan duka, selain mengenang korban banjir yang meninggal di momen kemerdekaan Indonesia ini juga korban banjir masih merasa belum merdeka sebab masih banyak persoalan yang belum tuntas pasca bencana, salah satunya adalah pengerukan sungai yang mengakibatkan luapan air sehingga menggenangi pemukiman warga.” ungkap Fadel, Senin, (16/8).
Fadel mengaku, Pemerintah harus melunasi janjinya yang sebelumnya mengatakan akan fokus merecovery Kota Masamba sebagai Ibu Kota Luwu Utara.
“Mewakili harapan para korban di bantaran sungai Masamba, Pemerintah harus melunasi janji yang akan fokus merecovery Kota Masamba dengan cara pengerukan sungai.” katanya.
“Sebab kalau sungai itu sudah kembali normal saya yakin masyarakat yang rindu dengan rumahnya akan kembali bermukim di situ.” tutupnya.(*)