IDEAtimes.id, MAKASSAR – Perang kelompok antar warga kerap kali terjadi di Kota Makassar. Penyebabnya bervariasi, mulai dari saling ejek hingga dendam lama.
Pelakunya pun tak jarang ditemukan adalah pemuda dan anak-anak.
Aksi saling serang itu juga kerap menggunakan anak panah, busur, dan bom molotov sebagai senjata, hingga menimbulkan korban.
Anggota komisi A DPRD Kota Makassar, Kasrudi meminta agar pemerintah kota membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat.
Dia menilai, sebagian besar pelaku tawuran adalah masyarakat yang tak memiliki pekerjaan tetap.
“Makanya kita minta di 2022 itu pemerintah kota bisa menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Mereka ini sebagian besar adalah orang-orang pengangguran yang minim penyaluran aspirasi, kalau ada punya pekerjaan, pasti tidak tersalurkan ke tawuran energinya,” ucap Kasrudi.
Legislator Gerindra ini juga mengharapkan agar personel keamanan juga disiagakan tiap saat di area titik rawan konflik sebagai bentuk antisipasi dini.
“Kejadian ini bukan cuma di bagian utara saja, di Panakkukang juga ada, dan di daerah-daerah lain. Jadi Pemkot cepat beri solusi, jangan sampai berlarut. Siagakan personel di setiap lokasi rawan agar bisa dicegah,” tuturnya.(*)