IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kasus penyerangan asrama Luwu (IPMIL) di jalan Sungai Limboto, Makassar oleh OTK menyisahkan duka bagi para penghuninya.
Pasalnya, salah satu penghuni yang diketahui bernama Muhammad Abdullah Said menjadi korban.
Parahnya, korban mengalami putus tangan serta robek dibagian punggung akibat sabetan senjata tajam jenis samurai.
Salah seorang saksi yang juga rekan korban mengatakan, saat itu penyerangan terjadi Minggu, (27/11) dini hari.
“Kita duduk didepan asrama sekitar pukul 02.23 ada empat orang lagi cerita-cerita, nah tiba-tiba datang puluhan orang naik motor yang langsubg menyerang bawa anak panah.” ungkap Adi menjelaskan kronologi penyerangan, Senin, (28/11).
Yang menjadi korban, sambung Adi, penghuni yang sedang tidur pada saat terjadi penyerangan.
Tak hanya itu, salah satu kamar juga terbakar akibat adanya lemparan bom molotov.
“Nah Korban itu tidak tau kalau ada penyerangan tapi kita sempat bangunkan semua penghuni kamar termasuk dia (korban) cuma mungkin tidak didengar.” terangnya.
“Pada saat korban ingin bangun Salat Tahajjud, itu alarm handphonenya bunyi, didengarlah sama pelaku semua, dia kiranya kita didalam bersembunyi akhirnya didobrak pintu kamarnya korban.” tuturnya.
Adi menceritakan, korban merupakan pribadi yang baik dan sangat rajin beribadah selama menjadi penghuni asrama.
“Beliau rajin mengaji, lima waktu, hingga Salat Tahajud. Bahkan kita sudah anggap dia ustadz asrama karena kalau subuh dia kasi bangun kita Salat.” tandas Adi.
Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelamonia namun sudah dalam kondisi sadar.(*)