IDEAtimes.id, MAKASSAR – Calon Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), bertekad mengembalikan kejayaan partai berlambang mercy di wilayahnya.
Untuk itu, penguatan kader dan kemandirian partai menjadi salah satu atensi. Eks Wali Kota Makassar itu menjamin jika diberi amanah memimpin Demokrat Sulsel, maka tidak akan menjadi beban bagi DPP Demokrat.
Ia menjabarkan bahkan akan mengupayakan sendiri biaya atau dana saksi pada Pemilu 2024 mendatang.
Teknisnya, akan dilakukan bersama jajaran pengurus mulai tingkat provinsi hingga anak ranting. Pihaknya pun telah mengkalkulasi perihal kebutuhan saksi di 26.143 Tempat Pemungutan Suara (TPS) lingkup Provinsi Sulsel.
“Ke depan jika diberi amanah, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan biaya saksi. Kami tidak mau itu membebani DPP,” ungkap IAS, saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan alias fit and propert test Calon Ketua DPD Demokrat Sulsel secara virtual oleh Tim 3 DPP, Rabu (26/1/2022).
Di bawah komando IAS, peta strategi terkait pemenangan Pemilu 2024, mulai dari Pileg dan Pilpres hingga Pilkada pun sudah diatur.
Salah satunya yakni pembentukan Satgas Khusus di 26.143 TPS, yang ditargetkan dapat rampung pada Desember 2023.
Nantinya, di tiap TPS pihaknya menargetkan minimal ada 10 orang saksi. Mereka bertugas merebut dan menjaga suara Demokrat Sulsel.
“Kami akan buat satgas khusus, dimana minimal ada 10 orang di setiap TPS. Satgas ini di bawah koordinasi langsung pihak ranting dan anak ranting. Mereka menjadi tim khusus yang bertugas tiga bulan sebelum pemilihan, dimana tugas mereka adalah merebut dan menjaga suara,” ungkap penerima Bintang Jasa Utama itu.
Kemandirian Demokrat Sulsel, IAS menyatakan juga akan ditunjukkan dalam berbagai hal.
Contohnya terkait penyediaan logistik untuk baliho dan semacamnya, pihaknya berencana melakukan penyediaan mesin cetak skala besar.
Dengan begitu, akan lebih mudah untuk pengadaan logistik, mulai untuk partai, calon legislatif hingga calon usungan kepala daerah.
“Salah satu yang akan kami lakukan ketika mendapatkan amanah adalah penyediaan mesin cetak skala besar. Itu berkaitan logistik, sehingga tidak lagi bergantung,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, IAS juga memaparkan visi besarnya yakni ‘Semangat Baru Demokrat, Menuju Partai Demokrat Terbuka, Modern, Adaptif, dan Relevan’.
Visi itu lantas dituangkan dalam 8 misi alias program kerja. Mulai dari penguatan SDM atau kader, pengabdian kepada masyarakat, hingga pemenangan AHY di Pilpres 2024 dan kader Demokrat di Pilkada 2024.
Sekadar diketahui, ada dua kandidat yang menjalani fit and propert test. Selain IAS, juga ada Ni’matullah alias Ulla.
Visi dan misi serta gagasan mereka diuji oleh Tim 3 DPP yang akan menentukan siapa figur yang paling layak untuk memimpin Demokrat Sulsel.
Adapun Tim 3 DPP terdiri dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Teuku Riefky Harsya, dan Ketua BPOKK Herman Khaeron. (*)