IDEAtimes.id, MAKASSAR – Direktur SErasi Indonesia Samsul Alam menanggapi rencana pengisian kursi Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kursi Wagub sendiri mengalami kekosongan usai Andi Sudirman Sulaiman menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel dan akan dilantik sebagai Gubernur.
Andi Sudirman menjabat sebagai Plt lantaran Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulsel telah ditetapkan tersangka kasus suap.
Menanggapi kekosongan itu, Samsul menilai tidak ada guna pengisian kursi Wagub disisa masa jabatan ini.
“Kalau saya tidak perlu, toh wagub juga tidak berpengaruh dalam pemerintahan secara full karena memang tidak punya kewenangan secara undang-undang.” ungkap Samsul via Telepon, Jumat, (28/1).
“Posisi wagub hanya buang-buang anggaran di pemerintahan, jadi baiknya tidak usah diisi.” katanya.
Menyisahkan waktu setahun, lebih lanjut mantan Komisioner KPU Palopo ini menilai Gubernur nantinya bisa berjalan dengan sendiri.
Bahkan, ia menganggap sekalipun masih ada sepuluh tahun masa jabatan tersebut, namun dianggap tak berguna.
“Kita ambil contoh pada saat pak Lutfi di Luwu Utara menjabat sebagai Bupati, dia kan tidak punya wakil dan terbukti sukses membangun daerah.” bebernya lagi.
“Jadi kalau saya tidak usah ada pengisian, karena memang fungsinya tidak ada di pemerintahan. Kan memang kursi wagub hanya untuk memberi kader partai jabatan saja tidak lebih.” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari mengatakan seluruh fraksi di DPRD Sulsel telah menyetujui pemberhentian Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulsel pasca divonis hukuman 5 tahun penjara karena kasus suap dan gratifikasi.
Ia mengaku pemberhentian Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulsel merupakan tindak lanjut dari surat Keputusan Presiden tertanggal 12 Januari 2022.
“Semua fraksi menyetujui terkait surat tersebut. Kemudian fraksi juga akan menyetujui terkait pengusulan panitia pemilihan, karena nanti adalah proses di mana mekanisme calon wakil gubernur,” ujarnya kepada wartawan di Kantor DPRD Sulsel, Senin (24/1). (*)
