IDEAtimes.id, PANGKEP – Puluhan karangan bunga yang berisi dukungan moral kepada mantan Direktur Rumah Sakit Batara Siang Pangkep, dr Annas Ahmad, Sp. B, M.Kes, FICS memenuhi halaman rumah sakit yang beralamat di Jl. Sultan Hasanuddin Pangkep itu, Senin (31/1).
Karangan bunga itu merespons pergantian dr. Annas dari rumah sakit yang berlangsung Jumat pekan lalu. Pengirim dari karangan bunga itu umumnya merasa kehilangan dengan sosok dokter yang penuh ide dan dedikasi itu.
Pantauan di lapangan, karangan bunga itu berjejer rapi di pagar depan rumah sakit dan halaman gedung tersebut.
Pengirimnya sebagian besar dari komunitas masyarakat di Kabupaten Pangkep dengan identitas seperti, dari THL yang Engkau Perjuangkan, pemerhati percepatan pembangunan, Komunitas Layangan Putus, Survivor Covid-19, hingga kepala desa dan Lembaga pemerhati perempuan dan anak Pangkep.
Pesan moral yang disampaikan pada karangan bunga itu juga beragam, seperti, “dear dr Annas, Dedikasimu Terkenang, Karyamu Terus Dinanti”, Di Balik Rasa Kehilangan Ada Mantan yang HEBAT, yang dikirim dari komunitas yang gagal move on.
Ada juga pesan dari perawat yang kaget dengan kabar mutasi menuliskan “Terima Kasih dr Annas, buat Kami menangis Seharian.
Ada juga pesan “Karena yang Berprestasi akan Kalah dengan Mutasi” #sessajaki #korbanlelang,” dan beberapa pesan yang disampaikan dari kelompok masyarakat Pangkep yang merasa kehilangan dengan dr Annas yang selalu memberi karya terbaik untuk masyarakat Pangkep.
Salah seorang simpatisan dr Annas, Atho yang ikut mengirim karangan bunga mewakili DPD Join Pangkep mengaku ikut tergerak memberikan dukungan moral ke dokter ini, selain karena baik bergaul dan ramah, dr Annas juga sangat memahami karya-karya jurnalis, baik dalam tulisan maupun dalam diskusi formal.
Sama dengan Atho, seorang mantan pasien yang pernah menjadi rujukan Covid-19 mengaku, sangat menyesalkan pemerintah daerah Kab. Pangkep “membuang” dr Annas yang penuh gagasan dan kerja-kerja cerdas.
“Dialah sebenarnya penggagas perubahan nama rumah sakit umum daerah ini menjadi RS Batara Siang. Idenya juga membuat RS ini terakreditasi,” ujarnya.
Di pemerintah Muh Yusran Lalogau, dr Annas telah mencetuskan program yang mendapat simpati dari masyarakat dengan program unggulan “Pangkep Sijagai” – yakni Pangkep saling menjaga, saling menjaga dalam satu rumah tangga, saling menjaga dalam satu rukun tetangga, wilayah, satu desa, kecamatan, hingga satu kabupaten.
Program yang melibatkan 3000-an tenaga kesehatan dari dua rumah sakit di Pangkep ini teknisnya menjemput antar ambulance — layanan masyarakat yang membutuhkan penanganan kedaruratan medik di tempat dan yang membutuhkan bantuan ambulance untuk dikunjungi tim medis.
“Program inilah yang kemudian dikenang masyarakat Pangkep dalam masa 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Pangkep,” tambah survivor Covid-19 ini.
Mantan Direktur RS Batara Siang, dr Annas Ahmad yang dikonfirmasi, mengaku sama sekali tak mengetahui adanya pesanan karangan bunga yang kemudian dikirim ke halaman rumah sakit.
“Itu mungkin inisiatif dari kelompok masyarakat yang pernah berinteraksi dengan saya. Kami tidak bisa melarang itu, karena itu hak mereka untuk menyampaikan simpati. Saya juga tidak tahu mereka mengirim,” ucapnya di balik telepon.
Salah satu owner pembuatan karangan bunga di Pangkep dengan brand Matahari Florist, S. Genda yang dihubungi mengaku sejak dua hari pasca mutasi di pemda, beberapa customer menghubungi ke admin pemesanan, baik secara langsung maupun melalui web matahariflorist dan pesan Whatsapp untuk agenda ini.
“Ya, saya sampaikan admin silakan diterima karena ini bisnis kami. Lagian pesannya juga tidak ada yang menyinggung perasaan seseorang kok. Murni pesan moral saja. Kami juga terima ucapan selamat kepada pejabat baru juga ucapan terima kasih kepada yang diganti,” ujar jurnalis senior Harian Fajar yang juga direktur portal upeks.co.id ini. (*)
