IDEAtimes.id, JAKARTA – Wacana penundaan Pemilu 2024 hingga perpanjangan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden kembali mencuat.
Sedikitnya ada tiga Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol) yang mengusulkan penundaan tersebut salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Padahal, penetapan jadwal Pemilu 2024 yakni Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPD, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota telah ditetapkan 14 Februari 2024.
Lebih parahnya lagi, pengusulan penundaan ini terjadi di tengah krisis bahan pokok seperti Minyak Goreng, Daging Sapi, Kedelai dan terbaru Tabung Elpiji 3 Kg alami kenaikan harga.
Zulkifli Hasan menuturkan, partainya memastikan akan setuji jika jadwal pemilu 2024 dipertimbangkan untuk diundur.
“PAN Setuju bahwa pemilu perlu dipertimbangkan untuk diundur.” kata Zulhas, sapaannya, Jumat, (25/2) lalu.
Menurutnya, ada lima alasan yang menjadi pertimbangan PAN untuk setuju dalam penundaan ini.
Yang pertama adalah situasi pandemi yang masih terus berlangsung serta memerlukan perhatian khusus.
Kedua, kondisi perekonomian saat ini dianggap belum stabil sehingga baik pemerintah maupun dunia usaha perlu melakukan pemulihan.
“Ketiga adalah perkembangan situasi global yang perlu kita antisipasi yaitu perang Rusia-Ukraina dan harga minyak dunia yang tidak menentu.” bebernya.
Keempat, anggaran pemilu yang justru membengkak dari rencana efisiensi, lebih baik dikonsentrasikan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
Kelima, masih adanya keberlangsungan program-program pembangunan nasional yang tertunda akibat pandemi.
Zulkifli mengatakan, keputusan pengunduran Pemilu ini diambil setelah mendengar masukan dan aspirasi dari berbagai kalangan.
Selain Itu, ia menilai, persepsi dan penilaian masyarakat akan kinerja Presiden Joko Widodo sangat tinggi, di mana angka kepuasan publik terhadap pemerintah 73 persen.
“Hal ini menunjukkan pengakuan masyarakat untuk keberhasilan pemerintah dalam menghadapi pandemi dan berbagai situasi yang tidak menentu,” ujar Zulhas. (*)
