Minggu, April 13, 2025

Ahmad Doli Sebut Lukisan “Demonstruk” Armin Toputiri Kritikan untuk Mahasiswa

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pameran tunggal lukisan karya Armin Mustamin Toputiri di Hotel Claro, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi daya tarik sejumlah pengunjung pada Sabtu (12/3/2022).

Salah satunya adalah Ketua Komisi 2 DPR RI, Ahmad Doli Kurnia. Ahmad Doli mengunjungi pameran lukisan bertajuk “Zoon Politicon” itu beberapa  politisi Golkar seperti Jamaluddin M Syamsir.

Tak hanya datang melihat-melihat selama hampir 30 menit, Doli memutuskan mengangkut satu lukisan.

Doli kepincut memboyong lukisan karya Armin yang berjudul “Demonstruk”. Seperti namanya, Lukisan bergambar megaphone dengan struk pada ujungnya, mengilustrasikan aksi demonstrasi mahasiswa yang cenderung berorientasi pragmatis.

“Saya tertarik dengan ini karena menggambarkan masa depan. Demonstruk ini sebagai kritik terhadap adek-adek mahasiswa yang sekarang dikhawatirkan tidak murni lagi perjuangannya,” ujar Doli sekaligus Ketua Bappilu DPP Partai Golkar, Sabtu, (12/3/2022).

Armin yang merupakan politisi Golkar, memamerkan 55 lukisan bertema sosial politik.

Di atas kanvas, mantan Anggota DPRD Sulsel itu “mengkritik” perilaku partai politik, kepala daerah dan kondisi sosial yang terjadi di Indonesia.

Menurut Doli, metafora perilaku politik pada lukisan Armin berpangkal dari perilaku mahasiswa yang tidak lagi idealis.

Dia berpendapat, jika suara mahasiswa sudah bisa dibeli, maka hal itu berpotensi memengaruhi tindak-tanduknya di masa depan.

“Jadi ini (lukisan demonstruk) adalah cikal bakal dari kritik yang ada di sini. Karena mereka yang nanti akan jadi politisi, mereka yang akan jadi pejabat menjadi kepala daerah yang dikritik armin toputiri di lukisannya sekarang,” tutur Doli.

Lukisan Demonstruk karya Armin mengambil latar berwarna hijau hitam. Warna ini identik dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Doli sendiri dan Armin adalah aktivis HMI saat kuliah.

Latar warna hijau hitam itulah yang semakin membuat Doli Kurnia kepincut memboyong lukisan Demonstruk karya Armin.

“Menariknya, latar warna lukisan ini adalah hijau hitam atau HMI. HMI bagi kami adalah tempat dibesarkan. Jadi ini juga sekaligus kritik yang disampaikan kepada adek-adek supaya jangan sampai begini (demonstruk). Kan yang rusak HMI-nya, organisasinya, Indonesia rusak semua jadi kacau,” tandas Doli.

Kurator pameran lukisan Armin Toputiri, Kuss Indarto juga sependapat dengan Doli Kurnia bahwa lukisan Demonstruk tersebur sebagai otokritik terhadap gerakan mahasiswa.

Lukisan demonstruk itu juga menurut Kuss Indarto, adalah hulu dari puluhan karya visual Armin yang dipamerkan hari ini.

“Pak armin saat masih mahasiswa adalah aktivis HMI dan ini relevan. Saya kira apa yang disampaikan Bung Doli, bagaimana sebuah lingkungan dan ekosistem yang dikritik itu berawal antara lain dari sini,” katanya.

“Ketika mahasiswa masih idealis, tapi ketika seudah ada struk-struk di ujung kritiknya, maka kritik itu tidak murni lagi,” pungkas kurator senior ini.

Pameran tunggal lukisan karya Armin Toputiri akan berlangsung hingga 17 Maret 2022.

Armin memamerkan karyanya setelah satu tahun belajar melukisa. Pameran ini diorganisir oleh toACCAe Institute. (*)

spot_img
Terkini

Bupati Luwu Timur Ancam Berhentikan Pegawai Dinas PUPR, Ini Alasannya

IDEAtimes.id, LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timur H. Irwan Bachri Syam melakukan pemantauan kehadiran dan kinerja aparatur sipil negara...
Terkait
Terkini

Bupati Luwu Timur Ancam Berhentikan Pegawai Dinas PUPR, Ini Alasannya

IDEAtimes.id, LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timur H. Irwan Bachri Syam melakukan pemantauan kehadiran dan kinerja aparatur sipil negara...

Berita Lainnya