IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Rahman Pina kembali bersuara keras terhadap PT Vale Tbk yang berada di Luwu Timur.
Kali ini, legislator Golkar tersebut membuka salah satu titik terlemah perusahaan nikel asal Brasil itu.
“Tahu gak, ini sangat miris. Di tengah keinginan pemerintahan pak Jokowi ingin menguatkan potensi lokal, memberdayakan pengusaha lokal, meningkatkan peran kearifan lokal. Tapi di Vale, pengusaha lokal benar benar diperlakukan seperti anak tiri,” kata RP akronim Rahman Pina, Senin, (28/3).
Ia kemudian mencontohkan, hampir semua kegiatan yang melibatkan pihak ketiga, pengusaha nasional dan asing dibukakan ruang seperti jalan tol.
Ini sangat berbanding terbalik dengan perlakuan pada pengusaha lokal.
“Semua kegiatan, pengusaha nasional dan asing bisa masuk. Tapi pengusaha lokal, kasihan sekali. Hanya boleh ikut di kegiatan tertentu. Apa ini adil?” kata Rahman Pina kepada wartawan.
Ketua AMPG Sulsel ini berharap, perlakuan yang sangat tidak adil ini segera diakhiri.
“Ini salah satu masalah serius. Saya berharap, ketika kontrak Vale nanti dihentikan, praktek praktek seperti ini dihentikan. Jangan ada perlakuan istimewa bagi pengusaha tertentu, sementara pengusaha lokal terpinggirkan dan jadi penonton setia,” ujarnya.
Siapa siapa pengusaha nasional yang mendapat perlakuan istimewa di Vale? Rahman Pina tak ingin mengomentari lebih jauh.
“Itu urusan internal Vale, kepentingan saya sederhana, ingin pengusaha lokal berdaya. Saya tdk ingin campuri dapur secara khusus, tapi tolong berdayakan lokal. Kasihan mereka, di kampung sendiri menjadi penonton,” tandasnya. (*)
