IDEAtimes.id, JAKARTA – Menteri Enegeri Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal terkait kenaikan BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan tarif listrik akan naik.
Melansir kompas.com, Arif membeberkan jika hal tersebut sebagai respons atas naiknya harga minyak mentah dunia.
Dihadapan anggota DPR, dia menjelaskan harga minyak melambung tinggi setelah konflik Rusia – Ukraina yang berkepanjangan.
Sehingga menurutnya, harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesia Crude Price) mencapai 98,4 dollar AS per barel di bulan Maret 2022.
Angka itu, lanjut Arif, jauh di atas asumsi APBN 2022 yang hanya kisaran 63 dollar AS per barelnya.
Sementara harga CP Aramco LPG juga disebutkan mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh dari asumsi awal pemerintah yang hanya 569 dollar AS per metrik ton.
Kenaikan harga Pertalite dan tarif listrik juga menjadi strategi pemerintah untuk menghadapi lonjakan harga minyak mentah dunia.
Strategi jangka pendek di sektor BBM salah satunya perubahan kuota jenis BBM tertentu (JBT) solar, minyak tanah, dan JBKP Pertalite dan penyesuaian harga BBM non subsidi.
Kuota Solar subsidi diusulkan bertambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.
“Dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga Pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain,” kata Arifin saat rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4/2022).
Penyesuaian tarif listrik juga akan dilakukan sebagai strategi jangka pendek untuk mengurangi konsumsi BBM dan tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan.
(Iksan/Kompas)