IDEAtimes.id, MAKASSAR – Setelah dua tahun pandemi Covid-19, masyarakat akhirnya kini bisa mudik Lebaran tahun ini.
Berdasarkan data yang diterima oleh pemerintah, ada sekitar 80 juta orang yang dijadwalkan akan mudik.
Alhasil, perusahaan transportasi baik darat, udara dan laut pun ikut berbahagia atas izin mudik ini.
Tapi sayang, di tengah kebahagiaan masyarakat ingin menikmati lebaram di kampung halaman, terdapat perusahaan transportasi yang mencoba bermain.
Di Sulawesi Selatan misalnya, harga tiket Bus tujuan Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur atau Luwu Raya jelang mudik lebaran mengalami kenaikan yang signifikan.
Biasanya, harga normal tiket bus dikisaran Rp 150-300 ribu saja, namun sekarang mencapai Rp 250 – 350 ribu.
Salah seorang penumpang yang sempat ditemui mengatakan jika harga ini jauh diatas dari hari-hari biasanya.
“Iye kalau hari biasa, (bukan hari raya) cuma Rp 150 – 250 ribuan tergantung sampai dimana ki turun.” ungkap penumpang tujuan Luwu ini, Kamis, (28/4).
Tapi sekarang, kata dia, harganya jauh berbeda dan dianggap sangat mahal.
“Kalau naik sedikit biar mi mungkin tapi mahal sekali, cuma mau bagaimana kita mau mudik juga.” katanya.
Sementara itu, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan Aruddini mengaku baru akan memantau para Pengusaha Bus terkait kenaikan tiket.
“Insya Allah, siap besok kami pantau ke PO.” ucapnya, Kamis, (28/4).
Lebih jauh dia menjelaskan, pihak Dishub memang tidak mengeluarkan surat edaran terkait tarif atau harga tiket.
“Kami tidak keluarkan tarif, hanya mengawasi kelas ekonomi.” jelasnya.
“Kemudian kelas eksekutif tidak diatur tapi diawasi sesuai fasilitas apa saja yang ada dengan kenaikan tarif jangan sampai tidak berimbang.” tandasnya. (*)