IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menanggapi wacana masyarakat Rampi, Luwu Utara yang ingin pindah ke Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya di perayaan hari jadi Luwu Timur ke-19, Kamis, (12/5) kemarin, Andi Sudirman menyinggung masyarakat Rampi, Luwu Utara.
Seakan ‘mengusir’, adik Mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini mempertanyakan kenapa masyarakat Rampi tidak sekalian meninggalkan Indonesia.
“Sama yang di Rampi, saya sampaikan di Luwu Utara, katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan, kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia.” ucap Andi Sudirman sambil tertawa, Kamis, (12/5).
Dia kemudian menjelaskan, untuk melakukan pembangunan disebuah daerah, harus melihat dari skala prioritas.
“Cari yang strategis yang mana harus dibangun dan penting untuk dibangun. Karena kalau mau dibangun semua tidak mungkin, (jalan dari Rampi ke Masamba Lutra) 80 kilo kali 6 (lebar jalan), Rp 480 miliar,” sebut Andi Sudirman.
Kata dia, Pemprov Sulsel bukan tak ingin membangun melainkan dilakukan secara bertahap.
“Kita bukan tidak membangun, tidak. Kenapa, panjangnya kita tentu bertahap. Kemampuan keuangan wilayah kita itu tidak sekuat yang kita pikirkan,” ujarnya.
Selain itu, Andi Sudirman mengaku sudah mengecek akses warga sejauh 80 kilometer dari Rampi ke pusat kota Lutra di Masamba.
Pihaknya juga sudah memberi anggaran ke TNI untuk membuka akes jalan dahulu.
“Kalau kali-kalinya ke Rampi itu 80 kilometer saya cek. Kita kasih anggaran ke teman-teman TNI untuk buka akses saja,” bebernya.
Namun kata Andi Sudirman, jalan ke Rampi sulit dilebarkan mengingat kondisi struktur tebing di sepanjang jalan masih labil.
Dirinya pun mengaku jika telah mengintruksikan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani untuk membuat desain pembangunan akses jalan untuk warga Rampi.
“Saya minta tadi (bupati) Luwu Utara, Ibu desain sekarang bagaimana penguatan tebing, bagaimana penguatan saluran dulu lah, baru kita mulai penguatan. Jangan dulu pikir aspalnya, saya lihat ini langsung roboh kemarin,” imbuhnya. (*)
