IDEAtimes.id, BONE – Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bone memblokir 21 Sertifikat Hak Milik Hj Suharni.
Sebelumnya santer diberitakan jika Hj Suharni mengajukan permohonan Sertifikat Hak Milik atas 21 satu objek tanah milik almarhum suaminya Bahar.
Dirinya mengajukan permohonan dengan dasar keterangan waris tunggal tanpa melibatkan anak-anak alm Bahar dengan Hj Suharni sebagai ahli waris,
Pihak Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bone sendiri telah mengklaim memblokir Sertifikat Hak Milik atas nama Hj Suharni tersebut.
“Ini merupakan Program Strategis Nasional ( PSN ) yaitu PTSL yang harus diserahkan ke Hj Suharni”. terang Ratnawati Zainuddin, S.Sos selaku Kepala Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa BPN Bone, mengutip pernyataan Kuasa Hukum anak almarhum, Drs Aldin Bulen and Partners, Sabtu, (20/8).
“Meskipun demikian Hj. Suharni tidak bisa melakukan peralihan apapun karena sudah diblokir seterusnya oleh BPN”. katanya Aldin.
Aldin menerangkan bahwa tindakan BPN Kabupaten Bone memblokir 21 sertifikat tersebut menunjukkan adanya dugaan kesalahan administrasi yang dilakukan oleh BPN Bone saat memproses penerbitan sertifikat,
“Terbitnya sertifikat tersebut diduga (Hj Suharni) memberikan keterangan palsu sebagai pewaris tunggal yang mengabaikan lima pewaris lainnya.” tutur Aldin.
Pihak BPN, kata Aldin, mengabaikan surat sanggahan yang disampaikan anak anak almarhum Bahar pada tanggal 06 Juli 2022 dan sanggahan kedua tanggal 27 Juli 2022.
Akibat diabaikannya sanggahan tersebut, lanjut Aldin, BPN tetap menyerahkan 21 Sertifikat Hak Milik bermasalah tersebut kepada Hj. Suharni,
“Kami sudah mendapat informasi secara lisan bahwa BPN Kabupaten Bone telah memblokir 21 sertifikat atas nama Hj. Suharni. Jadi ini jelas ada kesalahan adminsitrasi didalamnya”, tegasnya. (*)
