IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pemerintah kembali mewacanakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah pandemi Covid-19.
Meski belum memberi keputusan soal harga, namun wacana ini mulai mendapat beragam tanggapan dari berbagai kalangan.
Seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar. Melalui ketua umumnya Arsy Jailolo, HMI meminta rencana menaikkan harga BBM perlu dikaji ulang.
“Harusnya dikaji ulang, toh pemerintah juga belum memberi rasionalisasi kepada masyarakat mengapa harus dinaikkan.” ungkap Arsy kepada ideatimes, Jumat, (26/8).
Kata dia, harga Rp10.000 ribu yang rencana ditetapkan pemerintah akan berdampak berbahaya bagi stabilitas di masyarakat.
“Nah ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat akibat beban membeli BBM dengan harga seperti itu. Jadi masyarakat akan mengalami kesulitan ekonomi nanti.” jelasnya.
Selain itu, lanjut Arsy, konflik sosial, masalah pengangguran akan semakin besar dan sulit teratasi.
“Bayangkan daya beli tinggi tapi masyarakat kita banyak yang nganggur, belum lagi konflik-konflik sosial.” tegasnya.
“Maka dari itu kami HMI menilai langkah tersebut baiknya ditinjau ulang dan mencarikan solusi lain, karena bukan hanya BBM yang berdampak nanti, tapi semuanya.” tandasnya. (*)