IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pernyataan anggota DPR RI asal Kabupaten Takalar, Hamka B Kady membuat situasi dalam tubuh partai Golkar makin memanas.
Pasalnya, politisi senior partai berlambang pohon beringin tersebut menuding bahkan menyebut ada kelompok tertentu di internal partainya sudah kehilangan akal sehat dan buta mata karena menganggap Golkar Sulsel tidak pernah melakukan konsolidasi.
Padahal kenyataannya konsolidasi di internal Golkar Sulsel berjalan dengan baik dibawah kepemimpinan Taufan Pawe.
Pernyataan inilah yang kemudian memicu reaksi barisan muda partai Golkar hingga menyebut, justru Hamka B Kady yang sebenarnya sudah kehilangan akal sehat politik dan buta hati secara politik.
“Nyata-nyata di Golkar Sulsel tidak pernah dilakukan konsolidasi secara menyeluruh bersama pengurus DPD I selama kepemimpinan Pak TP. Kok, malah Hamka menyebut konsolidasinya berjalan dengan baik,” kata barisan muda partai golkar Fata, Selasa (30/8/2022).
Harusnya, tokoh senior golkar sekelas Hamka B Kady tampil di depan, menjahit keretakan di tubuh golkar Sulsel, bukan malah memperkeruh situasi serta mempertajam faksi-faksi di internal.partai.
Tak hanya itu kata Fata, Hamka B Kady mestinya berbicara terus terang dan sesuai fakta bahwa memang Golkar Sulsel diambang kehancuran semenjak 2 tahun kepemimpinan Taupan Pawe.
Ia menyakini, Hamka tentu sangat faham betul kondisi golkar Sulsel saat ini. Apalagi semua orang tahu bahwa selama kepemimpinan Pak TP Taufan Pawe tidak pernah sekalipun melakukan konsolidasi menyeluruh terhadap pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel.
Justru Pak TP menjalankan organisasi hanya mengandalkan rapat terbatas saja, yang hanya melibatkan segelintir pengurus.
Mirisnya lagi, TP justru memanfaatkan DPD II serta kecamatan untuk numpang kegiatan.
Sehingga hal itu bisa diklaim sebagai bentuk kegiatan konsolidasi pengurus.
“Kalau hanya menghadiri Musda, pelantikan, syukuran kecamatan, apakah itu yang dimaksud sebagai bentuk konsolidasi DPD I?. Harusnya TP sebagai pimpinan di Golkar Sulsel membuat kegiatan tersendiri tidak numpang di kegiatan DPD II apalagi sampai di tingkat kecamatan,” sindirnya.
Justru menurutnya, hal yang dilakukan TP sebagai ketua melanggar ketentuan AD/ART, PO dan Juklak Partai Golkar.
“Makanya kami menyikapi pernyataan Pak Hamka sebagai tokoh senior golkar, kok pernyataannya seperti itu? atau jangan-jangan Pak Hamka sudah tidak memiliki akal sehat secara atau buta mata secara politik melihat apa yang sebenarnya terjadi di Golkar Sulsel,” terangnya.
Ia pun membeberkan, sudah hampir pertengahan kepengurusan, belum pernah rapat pleno pengurus, rapat kerja dan Rapimda. Ini kan namanya organisasi tanpa arah.
Hal ini justru sangat disayangkan, organisasi sebesar partai Golkar dan sudah setengah periode kepengurusan belum punya program kerja.
“Lalu, bagaimana caranya partai konsolidasi?, bagaimana partai menang dalam event politik. Ini kan namanya mimpi, ini kan namanya bicara tidak masuk akal,”urainya.
Dimana-mana, TP pidato memenangkan bakal calon presiden bapak Airlangga, memenangkan gubernur dan lain-lain.
Sementara disisi lain belum pernah rakerda, belum punya program kerja, belum pernah konsolidasi.
Malah yang terjadi di lapangan, sibuk mengklaim kegiatan-kegiatan DPD II, pimpinan kecamatan, sebagai bentuk konsolidasi DPD I. Ini kan tidak masuk akal.
“Jadi, kalau bicara tolong pakai akal sehat, tolong buka mata baik-baik,” tutupnya.
Sebelumnya, pada kegiatan pelantikan pengurus DPD II Golkar Takalar, Hamka B Kady melontarkan pernyataan ada sekelompok tertentu ingin merusak kebesaran partai berlambang pohon rindang di Sulsel.
Bahkan Hamka menyebut, orang-orang tersebut telah kehilangan akal sehat.
“Hanya orang buta mata atau hilang akalnya kalau menyebutkan Golkar Sulsel tidak melakukan hal konsolidasi dengan baik,” tegas Hamka B Kady. (*)
