IDEAtimes.id, MAKASSAR – Penyelenggaraan Makassar International Eight Festival and Forum (Makassar F8) tahun 2022 murni tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pemkot Makassar pun mencari cara agar F8 tersebut tetap sukses walau non APBD. Kegiatan yang akan dibuka malam ini, melibatkan swasta sebagai penyelenggara.
Karena melibatkan swasta, maka gelaran F8 dikomersialisasi. Pengunjung yang ingin masuk akan dipungut biaya, termasuk para pengguna tenant untuk berjualan.
Menanggapi itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Makassar, Hamzah Hamid menilai, soal komersialisasi yang dilakukan tersebut menurutnya sudah masuk akal, mengingat tak ada sepeserpun anggaran yang diberikan ke pemerintah kota untuk pelaksanaannya.
“F8 ini kan tidak dianggarkan ke pemerintah kota, tapi diswastakan. Tentu saja pihak swasta ini berpikir bagaimana caranya dia dapat anggaran,” ujar anggota Komisi D itu, Rabu (7/9/2022).
Hanya saja tetap perlu ada klasifikasi di kawasan tersebut, untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat kurang mampu agar bisa memperoleh hiburan.
Caranya dengan membuat kawasan-kawasan yang bisa diakses secara gratis, tidak dipungut biaya sepeserpun.
“Mesti ada klasifikasi, perlu ada area tertentu harus berbayar, tetapi di tempat lain (gratis),” jelasnya.
Ini juga memberikan kesempatan bagi pedagang-pedagang kecil di seluruh penjuru Makassar untuk mengais rezeki. Utamanya karena menyebabkan multiplier effect bagi ekonomi.
“Kan ini akan dikunjungi, pendatang ini kan pasti datang cari hiburan dimana di Makassar ini yang nyaman untuk duduk-duduk, hunian hotel juga akan full,” jelasnya. (*)