IDEAtimes.id, MAKASSAR – Penolakan perpanjangan kontrak karya PT Vale Tbk oleh Gubernur Sulsel mendapat dukungan.
Dukungan tersebut disampaikan pengamat kebijakan publik Arief Wicaksono saat menghadiri diskusi publik Watch Relation of Corruption (WRC), Kamis, (15/9/2022) di bilangan Warkop Boulevard, Kota Makassar.
Arief menyampaikan, dirinya ikut mendukung penolakan perpanjangan kontrak karya PT Vale Tbk namun dengan catatan.
“Kita sepakat soal penolakan ini dan kita harus dukung namun dengan catatan jangan sampai pemprov kecolongan dengan ketidak siapannya.” ungkap Arief, Kamis, (15/9).
Peneliti Penta Helix Indonesia ini kemudian menyarankan pemerintah provinsi membentuk tim saat mengambil alih tambang nikel dengan luas area mencapai 70.566 hektar.
“Saran kita adalah pemprov Sulsel membentuk tim kredibel, yang ahli di bidangnya untuk mengurus dan mengelola baik itu dalam bentuk komunikasi dengan pihak Vale dan juga paling utamanya berkomunikasi dengan pemerintah pusat.” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat Profetik Institute Asratillah saat dialog berlangsung.
Asratillah mengatakan, langkah gubernur Sulsel menolak perpanjangan kontrak karya Vale membuktikan komitmennya dalam mewujudkan kedaulatan pengelolaan SDM di Sulsel.
“Secara komunikasi politik penolakan yang dilakukan oleh gubernur terhadap perpanjangan kontrak itu menciptakan kesan beliau punya komitmen dan keberpihakan dalam mewujudkan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam di Sulsel,” kata Asratillah.
“Tapi kesan publik ini bisa bertahan bahkan menjadi modal politik di pilgub 2024 jika gubernur mampu memperlihatkan dan menjelaskan ke publik kesiapan Pemprov dalam hal Permodalan, Sumber Daya Manusia, kemudian peralatan serta manajemen dalam mengelola lahan eks Vale ke depan,” imbuh Direktur Profetik Institute. (**)
