IDEAtimes.id, MAKASSAR – Masyarakat Kota Makassar dihebohkan sebuah video yang viral di sosial media dugaan oknum guru melakukan kekerasan terhadap seorang murid.
Dalam video berdurasi 26 detik itu, memperlihatkan keributan yang diduga siswa SMA 2 Makassar.
Namun dalam video itu, terlihat seorang oknum guru diduga terlibat di keributan serta dianggap melalukan pemukulan terhadap seorang siswa.
Atas viralnya video ini, oknum guru mendapat kecaman dari masyarakat salah satunya Irfan Darmawan NM, Ketua DPD Gerakan Karya Justitia Indonesia.
“Apapun alasannya, pemukulan atau kekerasan fisik terhadap siswa tidak bisa dibenarkan.” ungkap Irfan, Senin, (26/9).
“Karena hal itu akan menimbulkan trauma psikis yang dapat menggangu proses belajar mengajar di sekolah.” jelasnya.
Dia pun meminta agar Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan memberi sanksi tegas kepada guru yang bersangkutan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 2 Makassar Muh. Asrar mengatakan, video yang tersebar di sosial media tidak utuh atau telah terpotong.
“Tidak utuh itu (video) Jadi yang tersebar itu waktu sang guru melerai dan mengambil siswa yang sedang berseteru.” ujar dia kepada awak media, Senin, (26/9).
“Nah padahal sebenarnya disitu terjadi perkelahian antara siswa sesama siswa sehingga guru itu sebenarnya melerai.” tegasnya.
Kata dia, semua guru terutama di SMA 2 Makassar telah menjalankan kode etik, sehingga tidak mungkin melakukan hal itu.
“Kita semua guru ini tentu memelihara kode etik, kita tidak mungkin melakukan pemukulan terhadap siswa didik kita, tidak mungkin melakukan pemukan karena itu anak kita.” jelasnya.
“Tentu secara psikologi, kalau anak itu melakukan perkelahian tentu guru itu kan melakukan upaya pencegahan, apakah itu dipegang, ditarik. Kalau ada mengatakan pemukulan, di video juga tidak terlihat. Itu hanya pengakuan orang.” tambah dia.
Dia pun mengaku tidak berani mengatakan sang guru telah melakukan pemukulan karena tidak terlihat didalam video tersebut.
“Saya juga tidak berani mengatakan guru melakukan pemukulan, karena di video itu tidak ada. Yang terjadi hanya menarik, memegang.” imbuhnya.
“Ada video utuhnya yang bisa kita tunjukkan. Tidak ada guru itu memukul, dan itu hanya melerai anak-anaknya yang berkelahi. Di dalam video itu ada dua guru yang terlihat pakai baju putih. Dan di luar sebenarnya banyak guru itu.” tandas dia. (*)