IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pengamat politik Asratillah menanggapi kejengkelan Bupati Kabupaten Enrekang Muslimin Bando pada wartawan yang memberitakan soal bencana alam di wilayahnya merupakan sesuatu yang berlebihan.
“Seharusnya sebagai pemimpin, Bupati Muslimin Bando berkolaborasi dengan media guna memperolah informasi tentang wilayahnya agar segera dapat di tindak lanjuti oleh jajarannya.” tutur Asratillah, Sabtu (15/10).
“Awak media punya hak untuk menyampaikan informasi termasuk informasi soal kebencanaan di Enrekang, selama informasi yang diramu menjadi berita taat kepada kode jurnalistik yang ada maka pak Bupati tidak ada alasan untuk merasa jengkel.” lanjutnya
Direktur Profetik Institute ini menambahkan di era keterbukaan informasi sekarang ini masyarakat juga memiliki hak untuk mendapatkan informasi melalui media massa.
Pasalnya, kata Asratillah, tidak tertutup kemungkinan ada anggota keluarga mereka yang menjadi korban dari bencana alam tersebut.
“Masyarakat Enrekang juga punya hak untuk mendapatkan informasi penting soal daerahnya, dan saya pikir informasi kebencanaan adalah informasi yang penting untuk diketahui warga. Karena informasi ini bisa dimanfaatkan warga untuk mengkonfirmasi keluarganya yang barangkali ada di sekitar lokasi bencana, melakukan antisipasi untuk menghindari bencana, ataupun untuk mengorganisir kegiatan filantropi untuk memberikan bantuan kepada sesama warga yang terkena dampak.” jelasnya.
Sebaiknya, kata dia, sebagai pemimpin daerah Bupati berterima kasih pada media yang sudah memberikan informasi soal bencana yang terjadi.
Karena bisa menjadi masukan penting bagi pemerintah dalam melakukan langkah penanganan bencana dan juga kedepannya Bupati bisa menyiapkan waktu untuk berdiskusi santai dengan teman media sembari meminum kopi.
“Mungkin pak Bupati kurang ngopi bareng wartawan karena Informasi atau berita kebencanaan bisa dimanfaatkan oleh Pemda untuk melakukan pemetaan resiko kebencanaan di daerahnya, sehingga memudahkan dalam melakukan perencanaan mitigasi bencana. Itu juga akan menjadi hal yang penting bagi semua pihak yang berkepentingan seperti Pemda, BASRNAS, PMI, ormas-ormas, dan lainnya untuk melakukan respon kemanusiaan. berupa evakuasi korban, pengiriman makanan dan obat-obatan, pencarian korban hilang dan sebagainya.” pungkas Asratillah.
Sebelumnya ramai di pemberitaan Bupati Enrekang jengkel dengan wartawan terkait prmberitaan bencana alam di daerahnya. (*)