IDEAtimes.id, MAKASSAR – Penolakan Anies Baswedan di Munas KAHMI, Palu, Sulawesi Tengah, mendapat tanggapan dari Alumni HMI.
Pachmuddin Kolik yang merupakan mantan Ketua PB HMI ini menyayangkan aksi penolakan kehadiran Anies Baswedan di Munas KAHMI.
“Seruan semacam itu tidak sepantasnya terjadi pada momentum saling temu kangen para Alumni HMI ini. Toh Anies Baswedan juga merupakan satu dari ribuan alumni.” ungkap Pahmuddin kepada awak media, Sabtu, (26/11).
“Soal Pilpres kan masih jauh, apalagi sekarang Anies baru diusung NasDem, jadi belum pasti jugakan beliau maju.” jelasnya.
Sehingga, lanjut mantan Ketua Umum Badko HMI Sulselbar ini, KAHMI seharusnya fokus menyusun agenda kebangsaan sebagai wadah bagi para alumni HMI.
“Di tengah laju kemajuan perubahan zaman yang serba cepat KAHMI seyogyanya mengambil peran sebagai insan akademis agar tidak tersesat di tengah jalan.” bebernya.
Menurut Kolik sapaannya, KAHMI harusnya lebih mempertegas peran dan posisinya sehingga memiliki nilai tawar sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi dan bernafaskan islam.
“Saat ini tantangan besar KAHMI kan ada pada Disintegrasi bangsa dan itu bisa saja terjadi setiap saat sehingga kita baiknya fokus disitu.” tutur dia.
“Tentu saya juga berharap penghujung Munas kali ini menghadirkan presidium dari latar belakang Akademisi sehingga ke depan KAHMI Nasional punya nilai tawar akademik dan memiliki gagasan keilmuan dalam memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa dan negara.” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi penolakan kedatangan Anies Baswedan di lokasi Munas KAHMI, Palu, Sulawesi Tengah.
Penolakan tersebut disampaikan melalui spanduk dan tersebar dibeberapa tempat di sekitaran lokasi Munas.(*)
