IDEAtimes.id, MAKASSAR – Puluhan kader Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menggelar konferensi pers di bilangan Warkop, Makassar.
Sebagaimana diketahui, Eksekutif Nasional menggelar kongres ke-9 LMND dengan memilih kota Makassar, Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah.
Dalam konferensi persnya, para kader yang tergabung dalam Komite Penyelamat Ideologi, Politik Organisasi (KP-IPO LMND) itu menganggap pelaksanaan kongres telah melanggar prinsip-prinsip organisasi.
“Dalam pelaksanaan kongres yang berlangsung di Makassar KP-IPO LMND menilai dan mengevaluasi bahwa prinsip-prinsip organisasi telah banyak dilanggar.” ucap Syamsuddin Samar saat memimpin jalannya konferensi pers, Jumat, (9/12).
“Itu kami lihat dengan adanya cara-cara kotor yang berkhianat dan itu terlihat melalui pelaksanaan kongres sejak awal.” jelasnya.
Syamsuddin menilai, sejak lahir 23 tahun lalu, ini untuk pertama kalinya LMND keluar dari prinsip atau ajarannya.
“LMND ini sebagai organisasi gerakan yang memiliki kesadaran politik yang maju telah dimundurkan oleh pragmatisme dan subjektifitas dengan membawa LMND untuk kepentingan pribadi.” tegas dia.
Sehingga ia menilai, untuk menjaga roh perjuangan LMND, Syamsuddin mengaku ada beberapa pengurus Eksekutif Wilayah yang ikut mendukung hadirnya KP-IPO LMND.
“Mereka adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, NTT dan Maluku Utara. Sedangkan ada satu Eksekutif Kota yaitu Kota Mataram.” tuturnya.
Untuk dualisme LMND, Syamsuddin enggan berbicara terlalu jauh namun ia memastikan KP-IPO LMND hadir untuk penyelamatan organisasi.
“Tujuan utama hadirnya kita untuk mengembalikan marwah organisasi, soal itu (dualisme) kita tidak bicarakan.” tandasnya. (*)
