IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulawesi Selatan Naoemi Octarina Membuka pelatihan sekaligus memberikan arahan pada kegiatan workshop pembentukan dan penguatan kader pendidikan dan karakter.
Pada kesempatan tersebut, Naoemi menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan yang dilakukan dinas pendidikan provinsi Sulsel dengan melakukan rencana aksi, apalagi kegiatan yang digelar merupakan kegiatan yang kedua kalinya.
“Karakter/Watak adalah ciri atau karakteristik individu yang menetap dan merupakan bawaan sejak lahir, sehingga tiap orang berbeda-beda wataknya atau biasa juga disebutkan sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya,” Kata Naoemi saat membuka kegiatan tersebut,di Three Premier Hotel Makassar, Selasa, (20/12).
Naoemi berharap kegiatan yang mengangkat tema Menumbuhkembangkan Karakter Tenaga Kependidikan Melalui Proses Pembelajaran Pendidikan Karakter Yang Kreatif, Inovatif, dan Berintegritas, mampu memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan di Sulsel.
Apalagi saat ini, lanjut Naoemi menyebutkan, pembentukan character building bagi para tenaga kependidikan merupakan usaha untuk membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti).
Sehingga kedepan akan menunjukkan perangai dan tingkah laku yang makin baik berlandaskan nilai-nilai agama dan Pancasila selaku dasar negara.
Dijelaskan tenaga pendidik harus lebih dahulu mendapatkan pendidikan sebelum mereka nantinya akan mengimplementasikan ilmu yang didapat pada anak-anak didik.
“Didiklah anakmu sejak 25 tahun sebelum ia lahir. Sudah diberikan peringatan pula bahwa akan ada masa, kita harus mendidik mereka sesuai zaman kelahiran dari generasi tersebut,” ucap Naoemi mengutip Peribahasa (H.R. Ali Bin Abi Thalib).
Pesan penting tersebut, katanya sudah alami saat ini, apalagi saat perilaku hidup masyarakat di era milenial mengalami pergeseran yang menuntut tenaga pendidikan untuk mengupdate pengetahuan terkait dunia digital, baik dari sisi gelapnya maupun sisi terangnya.
Beberapa pengetahuan terkait itu akan diberikan ilmunya kepada peserta hari ini, sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif Bapak dan Ibu dalam kegiatan ini.
Pendidikan karakter, yang diketahui saat ini adalah bentuk dimana manusia sejak lahir telah membawa wataknya masing-masing dalam Parietal Lobus, atau otak yang mempertahankan citra pribadi seseorang.
Penting diketahui ingat bahwa masa depan negara kita ini sesungguhnya ada di Desa/Kelurahan, menjadi kewajiban bersama untuk membangun generasi emas yang menjadi visi negara kita tahun 2045.
“Saya berharap dengan para pengasuh dan tenaga pendidik makin berkarakter baik sehingga bisa menularkan pada pengembangan moral anak, menumbuhkan kreativitas dan melatih skill mereka, lebih banyak mengarahkan anak, memberikan contoh lebih ampuh dari nasehat, memberikan semangat dan keceriaan, menyediakan layanan pendidikan terstandar, dan menjadikan rumah sebagai tempat pendidikan awal dan tempat mendapatkan kebahagian paling utama.” ucapnya
“Kita wajib bersyukur bahwa beberapa materi materi yang akan disampaikan hari ini sangat penting untuk perbaikan Tindakan kita kedepan untuk menjadi role model, support system bagi anak didik kita,” tambahnya.
Apalagi dalam Workshop menghadirkan materi tentang pembelajaran tahsin atau bagaimana membaguskan dan mengindahkan bacaan Al-Qur’an, agar anak sejak usia dini sudah dapat berdoa dengan ucapan yang benar.
“Karena jika sejak usia dini diajarkan doa dengan ucapan yang tidak benar maka akan terekam sampai pada usia dewasa dan tentu akan berbeda arti dari bacaan yang sebenarnya” ucapnya.
Termasuk kata dia materi tentang pertolongan pertama psikososial yang bertujuan untuk memberikan dukungan atau respons manusiawi dan suportif terhadap anak yang sedang menderita atau dalam kondisi stres.
“Saya harapkan partisipasi aktif semua peserta mengikuti workshop ini. Kita wajib bersyukur bahwa beberapa materi materi yang akan disampaikan hari ini sangat penting untuk perbaikan Tindakan kita kedepan untuk menjadi role model, support system bagi anak didik kita,” pungkasnya .
Seperti materi tentang pembelajaran tahsin atau bagaimana membaguskan dan mengindahkan bacaan Al-Qur’an, agar anak sejak usia dini sudah dapat berdoa dengan ucapan yang benar.
Karena jika sejak usia dini diajarkan doa dengan ucapan yang tidak benar maka akan terekam sampai pada usia dewasa dan tentu akan berbeda arti dari bacaan yang sebenarnya.
Termasuk materi tentang pertolongan pertama psikososial yang bertujuan untuk memberikan dukungan atau respons manusiawi dan suportif terhadap anak yang sedang menderita atau dalam kondisi stress/mengalami tekanan. (*)