IDEAtimes.id, BONE – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Bone menargetkan untuk mencapai Worker Universal Coverage (WUC).
Dengan potensi tenaga kerja 93.860.946, saat ini BPJS Ketenagakerjaan Bone telah mencapai 56.516.251 dan tersisa 37.344.695 atau 39.79 persen.
Untuk memaksimalkan itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bone Andi Fajar membeberkan strategi dan cara kerjanya.
Kata Andi Fajar, dirinya akan melakukan sosialisasi secara massif guna mencapai target tersebut.
“Ada banyak hal yang dilakukan diantaranya sosialisasi secara massif baik melalui media massa atau langsung bersentuhan dengan komunitas2 pekerja”, ungkap Andi Fajar, Selasa, (20/12).
Sesuai dengan visi BPJS Ketenagakerjaan yakni Mewujudkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang Terpercaya, Berkelanjutan dan Menyejahterakan Seluruh Pekerja Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan Bone menyasar tenaga kerja Mandiri.
“Saat ini yang menjadi concern terbesar diantaranya menyasar tenaga kerja mandiri untuk senantiasa sadar akan perlindungan jaminan sosialnya sehingga program negara melalui BPJS ketenagakerjaan dapat dirasakan manfaatnya secara efektif”, sambungnya.
Apabila masyarakat pekerja yang menjadi peserta mengalami resiko-resiko sosial tertentu diantaranya meninggal dunia,mengalami kecelakaan kerja atau memasuki hari tua dimana program tersebut diakomodasi dalam program unggulan BPJS ketenagakerjaan yaitu jaminan kematian (JKM) jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan hari tua (JHT) dengan besaran iuran yang dibayarkan ketiga program tersebut cukup Rp.36.800.
Saat ini BPJS Ketenagakerjaan Bone telah membayarkan klaim dengan rincian sebagai berikut :
Jaminan hari tua 41.12 M
Jaminan kematian 3.91 M
Jaminan kecelakaan kerja 1.27 M
Jaminan pensiun 0.43 M
“Dan program beasiswa bagi anak tenagakerja yang mengalami kecelekaan kerja dan meninggal dunia sebesar 226.500 jta denan rincian 100 kasus.” tandas Andi Fajar. (*)