IDEAtimes.id, MAKASSAR – Belakangan ini menantu Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Dokter Udin Shaputra Malik kerap berkeliling memberikan edukasi seputar kesehatan.
Bahkan, tak jarang muka dokter Udin muncul di kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mulai dari Dinas hingga Kecamatan dan Kelurahan.
Kehadiran dirinya pun dibungkus dalam bentuk perkenalan alias sosialisasi program Pemkot terkait kesehatan.
Gerilya Dokter Udin ini kemudian disebut-sebut adalah strategi dirinya untuk ikut berkontestasi di Pilwalkot Makassar 2024 mendatang.
Ya, dibeberapa kesempatan, dirinya memang memberi isyarat untuk terjun ke dunia politik namun tetap menanti restu sang mertua.
Menanggapi itu, Pengamat Politik Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah mengatakan dokter Udin memiliki tantangan yang tidak kecil jika ingin ikut berkontestasi.
“Rekam jejak dokter Udin belum begitu nampak di tengah-tengah publik Makassar,” ujarnya, Rabu (8/2/2023).
“Kemudian dokter Udin tidak akan semudah membalikkan telapak tangan mentake-over jejaring elektoral pak DP,” sambung dia.
Oleh karena itu, dikatakan dalam hajatan pilwali sebelumnya, Danny Pomanto tentunya tidak kerja sendiri.
Selain itu, sampai saat ini belum ada brand-politik dari dokter Udin yang melekat erat dibenak warga Makassar.
“Begitu pula dengan program-program yang dibuat belum ada yang bisa dianggap menjadi ciri khas dokter Udin yang membedakannya dari bakal kandidat lain,” jelasnya.
Dia menyarankan, jika dokter Udin jika memang bertekad maju berkontestasi dalam pilwali Makassar mendatang, maka mesti memantapkan dua hal.
“Pertama, memantapkan jejaring tim dan relawan. Kedua, memantapkan model komunikasi politik yang digunakan,” demikian saran dia.
Meskipun masih meragukan peluang dokter Udin. Akan tetapi dia menilai setiap warga negara punya hak politik untuk mengkandidasikan diri termasuk dokter Udin.
Selama memenuhi syarat seperti yang tertera dalam undang-undang. Cuman yang menjadi soal berikutnya adalah, seberapa besar peluang keterpilihannya ?.
“Dokter Udin sebagai pendatang baru dalam pilwali Makassar mendatang tentu punya peluang dan tantangannya sendiri,” ungkapnya.
Dari segi peluang, dokter Udin adalah menantu Danny Pomanto, walikota Makassar aktif hingga saat ini. Hal ini memberikan beberapa keuntungan-keuntungan bagi dokter Udin.
Misalnya dokter Udin selama bisa mengasosiasikan dirinya dengan kuat terhadap DP maka popularitas dirinya akan terseret naik seturut perkembangan kinerja wali Kota Danny Pomanto.
“Selain itu tidak menutup kemungkinan dokter Udin bisa turut serta berpartisipasi dalam program-program pak DP yang sifatnya populis,” pungkasnya. (*)