IDEAtimes.id, MAKASSAR – Menantu Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto yakni dokter Udin Malik terus muncul ke publik melalui SKPD dan Kecamatan.
Wajah Dokter Udin yang merupakan Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar itu terus muncul disetiap kegiatan SKPD maupun Kecamatan
Sebut saja baru-baru ini, di mana saat dokter Udin melakukan peninjauan korban banjir di Kota Makassar ikut didampingi oleh Camat Ujung Pandang Syarial Syamsuri SIP MM.
Kemudian bersama Camat Panakkukang Andi Pangerang Nur Akbar, dokter Udin mengunjungi titik ke 3 posko pengungsian banjir di Masjid Nurul Yaqin Kelurahan Karuwisi.
Bahkan, saat baru menjadi Suami dari Aura Imandara, dia sudah hadir di kegiatan Makassar Passion & Tech Week 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar.
Bukan hanya itu, dari beberapa kegiatan SKPD atau Kecamatan, dokter Udin justru lebih banyak muncul ketimbang Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.
Padahal, dokter Udin bukan merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) ataupun tenaga kontrak dan laskar pelangi.
Karena seringnya muncul dikegiatan itu, berbagai spekulasi kemudian lahir jika hal tersebut dilakukan atas intervensi Wali Kota Makassar agar bisa tenar di tengha masyarakat.
Membantah kabar itu, Isnaniah Nurdin selaku Kabid Humas & IKP Dinas Kominfo Pemkot Makassar mengatakan, hal tersebut harus bisa dilihat secara utuh, bukan hanya setengah saja.
“Haruski (bisa) melihat secara utuh. Jangan sepenggal – sepenggal. Beliau dokter yang juga punya aktivitas sosial kemanusiaan yang lain di luar profesinya sebagai dokter.” ungkap Isnaini saat dihubungi, Senin, (20/2/2023).
“Misalnya (dia) ketua forum kemanusiaan kota makassar yang banyak bersinergi dan mendukung pemkot Makassar dalam aksi sosial kemanusiaan.” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, anak mantu Danny Pomanto tersebut punya progam yang namanya Masikola.
Sehingga, lanjut dia, kehadiran dokter Udin dibeberapa kegiatan dinas dan camat bukan sebuah paksaan atau kesengajaan.
“Lalu ada kegiatan masikola yang fokus pada isu pendidikan bagi anak-anak usia sekolah yang selama ini karena kondisi sosial ekonomi keluarga akhirnya memaksa anak-anak kita putus sekolah atau bahkan tidak sekolah.” tegasnya.
“Peran masikola di sini bersinergi dengan pemkot untuk mengembalikan anak-anak kita ke sekolah.” tutur dia.
Ia juga membantah jika hadirnya dokter Udin di kegiatan SKPD atau pun kecamatan atas intervensi wali kota.
“Tidak (benar) itu, bukan intervensinya (wali kota). tutupnya. (*)