IDEAtimes.id, MAKASSAR – Dokter Udin Malik terus memanfaatkan kesempatan selama menjadi menantu Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto.
Kesempatan tersebut sekaitan dengan dirinya yang kerap terjun ke masyarakat didampingi oleh Camat, Lurah, sekretaris camat dan yang lainnya.
Padahal, Dokter Udin hanya ketua Forum Kemanusian Kota Makassar, bukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Seperti saat bersilaturahmi dengan Tokoh Masyarakat (Tomas) Kecamatan Ujung Pandang, Minggu (26/2/2023) lalu.
Dokter Udin didampingi langsung oleh Camat Ujung Pandang dan Lurah-lurah Se-Kecamatan Ujung Pandang.
Kemudian saat menghadiri Kajian Lorong bertema “Melalui Kajian Koridor Mari Percepat Penguatan Iman Masyarakat di Kota Makassar”, Dokter Udin juga hadir didampingi Camat Tamalate H. Emil Yudianto.
Tak hanya disitu, di tempat lain juga terlihat seperti di Kecamatan Tamalanrea dimana Camat Andi Salman turun langsung mendampingi Udin bersilaturahmi dengan masyarakat.
Bukan tanpa sengaja, sejak menjadi anak mantu orang nomor satu di Kota Makassar, Udin kini diduga mulai memanfaatkan situasi tersebut.
Beberapa tanggapan masyarakat menilai apa yang dilakulan oleh Udin adalah hal keliru dan tidak beretika mengingat dirinya hanya seorang mantu serta bukan bagian dari Pemkot Makassar.
Pengamat politik Dedi Alamsyah Mannaroi mengungkapkan, kehadiran dokter Udin dimata sebagian orang memang agak meresahkan karena menggunakan cara-cara yang tidak elok.
“Cara yang tidak eloknya adalah seakan memanfaatkan posisinya itu sebagai anak mantu. Dan tidak layak seorang ASN harus tunduk patuh pada si Udin yg notabene bukan pejabat Pemkot.” ungkap Dedi, Selasa, (28/3).
“Bagi saya Udin ini “banci”, karena hampir setiap gerakan politiknya selalu saja gunakan para ASN atau bawahan mertuanya yang tak lain Wali Kota Makassar.” tegasnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat serta pendukung Danny Pomanto jangan sampai tingkah dokter Udin merugikan gerakan Wali Kota Makassar itu yang disebut berniat maju Gubernur Sulsel.
“Saya hanya mau sampaikan jangan sampai tingkah polah si Udin ini yang layaknya anak papa, justru merugikan bagi para konstituen pendukung DP yang “ngebet” mau maju di Pilgub.” tuturnya.
“Bahaya kalau Udin dibiarkan bisa-bisa merusak harmonisasi para pendukung DP di Pilgub sekaigus pecah di pilwali.” tandas dia.
Sebelumnya Isnaniah Nurdin selaku Kabid Humas & IKP Dinas Kominfo Pemkot Makassar membantah dokter Udin memanfaatkan posisinya sebagai menantu Wali Kota Makassar.
“Haruski (bisa) melihat secara utuh. Jangan sepenggal – sepenggal. Beliau dokter yang juga punya aktivitas sosial kemanusiaan yang lain di luar profesinya sebagai dokter.” ungkap Isnaini beberapa waktu lalu.
“Misalnya (dia) ketua forum kemanusiaan kota makassar yang banyak bersinergi dan mendukung pemkot Makassar dalam aksi sosial kemanusiaan.” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, anak mantu Danny Pomanto tersebut punya progam yang namanya Masikola.
Sehingga, lanjut dia, kehadiran dokter Udin dibeberapa kegiatan dinas dan camat bukan sebuah paksaan atau kesengajaan.
“Lalu ada kegiatan masikola yang fokus pada isu pendidikan bagi anak-anak usia sekolah yang selama ini karena kondisi sosial ekonomi keluarga akhirnya memaksa anak-anak kita putus sekolah atau bahkan tidak sekolah.” tegasnya.
(Iqbal/Syaf)