IDEAtimes.id, MAKASSAR – Politisi muda partai Golkar Sulsel angkat bicara soal wacana sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup.
Abdul Kadir Jailani yang merupakan alumni Golkar Institut itu mengungkapkan jika sistem pemilu proporsional tertutup akan menjadi tantangan berat bagi kader muda.
Pasalnya, kata dia, apabila sistem proporsional tertutup berlaku, maka keputusan atau hasil Pileg nanti akan ditentukan oleh internal partai.
“Sistem proporsional tertutup memaksa masyarakat suka tidak suka harus menerima orang yang dipilih oleh partai politik, hal inilah sangat memungkinkan orang yang tidak disukai tetap bertengger sebagai wakil rakyat karena adanya kedekatan dengan elite partai,” ungkap Abdul Kadir Jailani, Minggu, (7/5) via WhatsApp.
Sehingga ia berharap sistem proporsional terbuka tetap digunakan pada Pileg 2024 mendatang untuk memaksimalkan kader muda di partai politik.
“Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan dampaknya jila sistem ini berlaku, dan akan berdampak panjang bagi sistem politik kita kedepan, kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh kebelakang yang tidak sesuai dengan amanat cita cita reformasi yang digaungkan sejak tahun 1998.” jelasnya.
“Semua calon berpotensi menang itu yang harus dikedepankan, kapan sistem ini berlaku akan mengurangi keterlibatan pendatang baru di pileg 2024 mendatang,” tandas dia. (**)