IDEAtimes.id, MAKASSAR – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi BTS. Kini Sekjen Partai Nasdem itu telah ditahan Kejaksaan Agung.
Pasca penahanan itu, sejumlah spekulasi mencuat terkait sosok pengganti Johnny sebagai Menkominfo. Ada beberapa nama mencuat, antara lain Guru Besar Unhas Bidang Hukum, Prof Judhariksawan.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla menilai, sudah tepat jika pengganti Plate berasal dari kalangan profesional. Sebab, hal itu akan memudahkan akselerasi program kerja di kementerian bersangkutan.
“Prof Judha itu kalau dag salah, dua periode di KPI. Artinya punya modal dan pengalaman memahami gerak media. Modal profesionalitas dalam menjalankan tugasnya sebagai Menkominfo,” kata Adi via telepon, Kamis (18/05/2023).
Menempatkan kalangan profesional dalam pos jabatan publik kata Adi, merupakan bagian dari sistem meritokrasi, yaitu memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial.
“Jadi melibatkan ahli yang punya kompeten, memang seharusnya pengangkatan menteri itu, meskipun punya latar belakang politisi tapi seharusnya punya kompetensi sesuai jabatan yang dimiliki,” tandasnya.
Pasalnya, pengangkatan pejabat publik apalagi sekelas menteri kabinet tanpa kompetensi yang mumpuni sangat riskan menimbulkan masalah. Termasuk sulit beradaptasi dengan tupoksinya.
Karena itu, menurut Adi, Judhariksawan sangat tepat mengisi posisi Menkominfo. Selain berasal dari kalangan profesional, ia juga merupakan praktisi penyiaran.
“Yang kedua, kalau profesional, itu bagus. Karena sekarang posisinya ada problem di internal istana antar parpol koalisi, terutama istana dengan Nasdem,” tambah Adi.
Judhariksawan sebelumnya pernah menduduki jabatan Komisioner KPID Sulsel selama satu periode dan dua periode KPI Pusat. Disamping aktif mengajar dibeberapa kampus negeri dan swasta di Maksssar.
Menurut Adi, pengangkatan kalangan profesional di posisi Menkominfo juga dapat meredam ketegangan antara Istana dan Nasdem. Pasalnya, jika pengganti Plate juga berasal dari parpol maka akan menimbulkan kesenjangan politik diantara koalisi.
Meski sosok pengganti Johnny Plate dari jabatan Menkominfo masih menjadi teka-teki. Namun, pemerintah sudah memberikan jawaban. Untuk sementara waktu, Menkominfo akan dijabat oleh pelaksana tugas (Plt).
Terpisah, Pengajar Hukum Tata Negara Unhas, Fajlurrahman Jurdi menyebut untuk mengisi kekosongan jabatan Menkominfo, figur yang paling tepat semestinya dari kalangan yang netral apalagi ini masa-masa krusial jelang Pemilu 2024.
“Harus figur yang netral. Tidak rentan dengan kepentingan apalagi sekarang ini sudah memasuki masa tahapan pemilu 2024”, kata Fajrul sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Ketua Pusat Kajian Konstitusi dan Kajian Kejaksaan Unhas menilai bahwa soaok yang paling tetap menurutnya adalah figur yang punya pengalaman, integritas, dan reputasi baik.
“Jadi, figur yang tepat itu adalah Prof. Dr. Judhariksawan S.H., M.H. disamping dia punya pengalaman, juga dikenal sebagai pakar hukum di bidang telekomunikasi dan informatika,”jelasnya.
Apalagi Prof Judha memiliki pengalaman di bidang penyiaran karena ia pernah menjadi sebagai ketua KPI Pusat masa bakti 2013-2016.
“Integritas dan kecerdasan yang dimiliki, tentu saja tak diragukan lagi. Ia selalu tegak lurus pada kebenaran serta dinilai sebagai figur yang paling soft dari indikasi politik kepentingan yang terus memanas akhir-akhir ini,” terang pengamat Hukum Tata Megara Unhas itu.
Sekedar diketahui, Johnny G Plate dijerat kasus korupsi terkait proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022. Kasus ini diduga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun. (*)