IDEAtimes.id, JAKARTA – Desas desus Musyawah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk menggantikan Ketua Umum Airlangga Hartarto terus mencuat.
Mencuatnya Munaslub tersebut bermula saat Rapat Dewan Pakar Partai Golkar digelar beberapa waktu lalu di kediaman Agung Laksono.
Politikus senior partai Golkar Lawrence T.P Siburian mengungkapkan, desakan Munaslub muncul akibat Airlangga dinilai tidak mampu mengangkat elektabilitas partai Golkar.
“Munaslub Partai Golkar harus dilakukan guna mengganti ketua umum DPP Partai Golkar dalam rangka memulihkan marwah, martabat, harga diri dan jati diri Partai Golkar sebagai partai utama di tanah air,” ucap politikus senior Golkar Lawrence T.P Siburian di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7) kemarin.
Selain itu, dua nama disebut muncul untuk menggantikan Menko Airlangga yaitu Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo (Bamsot).
Namun, Dewan Pakar Partai Golkar Ganjar Razuni membantah dan menegaskan bahwa rapat yang berlangsung di kediaman Agung Laksono itu tidak membahas soal Munaslub.
Ia juga membantah isu soal munculnya nama Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang bakal menggantikan posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menurut Ganjar, jangankan membahas nama kandidat pengganti Airlangga, Dewan Pakar bahkan tak membahas soal munaslub.
“Termasuk tidak menyinggung dan membahas nama senior kami Bang Luhut Binsar Pandjaitan,” tutur Ganjar dalam keterangan, Rabu (12/7/2023).
Ganjar mengatakan, dalam Rapat Pleno ke-VIII Dewan Pakar Partai Golkar tidak ada satupun peserta yang menyinggung soal kandidat pengganti Airlangga Hartarto.
Ia mengaku hadir dan menyaksikan jalannya rapat yang digelar di kediaman Ketua Dewan Pakar itu pada Minggu (9/7/2023) itu.
“Tak ada membahas munaslub,” kata Ganjar menegaskan. (*)