IDEAtimes.id, PALOPO – Rencana anak perusahaan MIND ID untuk mengelola ex lahan PT Vale di Luwi Timur, Sulawesi Selatan menuai sorotan.
Pasalnya, jika MIN ID – PT Vale meneken kerja sama, maka hal itu berdampak pada pemerintah dalam hal ini Pemprov Sulawesi Selatan serta Pemda Kabupaten Luwu Timur.
Akademi Universitas Andi Djemma (Unanda) Abd. Rahman Nur mengatakan, divestasi saham yang masuk tahap renegoisasi perlu melibatkan pemerintah lokal.
“Pemerintah lokal yang dimaksud adalah Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemda Luwu Timur. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan kemanfaatan lebih besar.” ujarnya dalam dialog publik yang diselenggarakan Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu (IPMAL) Senin, (17/7) di Kota Palopo.
“Selama ini kan keberadaan PT Vale belum memberi dampak kesejahteraan yang memadai.” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Riset Nusantara Afrianto mengungkapkan selain divestasi saham, perlu juga dicermati soal bekas lahan PT Vale yang berpotensi untuk dikelola oleh perusahaan lainnya.
“Bahkan saat ini perusahaan ANT yang merupakan anak perusahaan MIND ID ada upaya unthk ikut mengelola.” jelasnya.
“Situasi ini semakin menyingkirkan posisi strategis masyarakat dan pemerintah lokal dalam mendapatkan manfaat pertambangan.” tandasnya.
Mewakili pemuda dan mahasiswa, Ketua IPMAL, Hafid menegaskan, apabila ANTAM berhasil mengelola lahan tersebut, maka terancam akan terbengkalai.
“ANTAM ini punya banyak konsesi di tempat lain yang tidak terurus dan isunya mereka mau gendong investasi China, perusahaan ini kan yermasuk BUMN yang merugi.” tegasnya.
Diketahui bahwa Perseroda Sulsel telah menyepakati dengan BUMD Luwu Timur ubtuk mengelolah lahan ex PT Vale.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat Sulsel dan pemerintah mendapatka hasil yang lebih signifikan. (*)
