IDEAtimes.id, MAKASSAR – Farid Abdullah menjadi kekuatan baru PPP di Daerah Pemilihan (Dapil) 11 Luwu Raya, Sulawesi Selatan.
Pemuda kelahiran 1993 itu akan menjadi penantang dari sejumlah nama beken Calon Legislatif (Caleg) PPP DPRD Sulsel, salah satunya Rusli Sunali Ketua DPRD Luwu.
Ia menjadi salah satu anak muda di Luwu Raya yang ikut bertarung di Pileg 2024.
Farid mengungkapkan, saat ini suara generasi muda di legislatif harus ada yang mewakili selama lima tahun ke depan.
Apalagi untuk Luwu Raya, kata Farid, selama 10 tahun terakhir sangat minim perwakilan anak muda duduk di DPRD provinsi.
“Saya percaya bahwa politik bukanlah sekadar pertempuran memperebutkan kekuasaan, tetapi medan untuk mengubah dan menginspirasi hidup orang banyak.” ungkap Farid, Rabu, (30/8).
“Sehingga saya melihat betapa pentingnya setiap keputusan dan kebijakan yang diambil oleh para pemimpin dalam mempengaruhi arah masa depan daerah dan negara kita. saya merasa bahwa suara generasi muda harus didengar dan diwakili dengan baik dalam semua aspek kehidupan politik.” beber dia.
Farid menjabarkan, selama ini dirinya banyak berdiskusi dengan para anak muda atau lebih akrab disapa Gen Z terkait peran pemuda di dunia politik.
“(Saya) sering diskusi dengan teman-teman sebaya saya atau sering kita sebut gen Z untuk ikut serta dalam proses dunia politik. Kenapa, karena memang politik membutuhkan anak muda.” tutur dia.
“Kami juga sering saling berbagi pengetahuan tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar mewakili nilai-nilai dan aspirasi yang lebih condong pada kemaslahatan orang banyak.” tuturnya.
Farid pun menegaskan jika dirinya terjun ke dunia politik untuk membuktikan bahwa politik tidak hanya melulu bicara soal jabatan saja.
“Yang saya juga ingin sampaikan bahwa politik tidak hanya berbicara tentang jabatan, tetapi tentang memiliki suara dan pengaruh dalam pembuatan keputusan yang memengaruhi kehidupan masyarakat banyak, serta berusaha membangun jembatan antara generasi yang lebih tua dengan generasi yang lebih muda, menciptakan ruang untuk dialog yang konstruktif dan kolaboratif.” tuturnya.
“Dengan semangat anak muda saya ingin menulis babak baru dalam buku sejarah politik diluwu raya, membuktikan bahwa usia hanyalah angka, dan semangat untuk perubahan adalah kuncinya.” tutup dia. (*)
