IDEAtimes.id, MAKASSAR – Harga beras di pasar-pasar kota Makassar dikeluhkan masyarakat yang mencapai Rp.14 ribu/kg.
Harga tersebut hampir merata diseluruh pasar yang ada di kota Makassar saat ini dengan lonjakan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Salah seorang pembeli mengungkapkan, harga beras yang biasa ia beli Rp9 ribu kini sudah diangka Rp11 ribu.
“Untuk beras kelas bawah biasa saya belikan Rp9 ribu tapi sekarang sudah Rp11.500/kg.” ujar pembeli tersebut saat ditemui di Pasar Daeng Tata, Kecamatan Tamalate, Senin, (25/9).
Menurutnya, harga tersebut terbilang cukup mahal bagi masyarakat umum terkhusus dirinya.
“Mahal itu (bagi saya), biasanya beli lima liter sekarang dua atau tiga liter saja. Tapi yah tetap dibeli,” ucapnya.
Sementara itu, dari pantauan situs Perumda Pasar Makassar Raya per tanggal 25 September 2023, kenaikan harga beras hampir terjadi di semua pasar.
Misalnya pasar Terong, harga Beras kualitas bawah capai Rp12.500/kg, kemudian beras kualitas medium Rp11 ribu/kg. dan kualitas super Rp14 ribu/kg.
Kenaikan harga juga terjadi di pasar Kampung baru di mana beras kualitas bawah dikisaran harga Rp.12 ribu/kg, kualitas medium Rp.12.500/kg dan kulitas super Rp. 13.000/kg.
Namun ada juga pasar yang masih menjual dengan harga murah seperti Mandai, beras kualitas bawah Rp9000/kg, kualitas medium Rp10.000/kg dan kualitas super Rp12.500/kg.
Dihubungi terkait lonjakan harga tersebut, Dinas Perdagangan kota Makassar mengaku segera melakukan pemantauan ketat di pasar.
“Dinas perdagangan kota makassar bersama TPID Kota Makassar secara ketat melakukan pemantauan harga di pasar.” ungkap Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) kota Makassar Arlin Ariesta, Senin, (25/9).
Arlin mengakui, saat ini terjadi kenaikan harga terutama untuk beras medium sedikit di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Namun beras premium masih rata-rata berkisar HET.” jelasnya.
“Langkah untuk antisipasi TPID melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk pedagang dan distributor untuk melakukan suply ke pedagang-pedagang eceran untuk antisipasi peningkatan permintaan konsumen.” tegasnya.
Lanjut Arlin , pihaknya juga akan melakukan pengawasan bersama satgas pangan kepolisian agar pihak distributor dan pedagang tidak menahan stok.
“Selanjutnya disiapkan langkah operasi pasar khusus beras bersama Bulog sbg langkah intervensi stok dan untuk mempengaruhi secara psikologis harga di pasaran.” tutup dia.
(Syaf/Iqbal)